Padang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo yakin keberadaan para peneliti dan pelaku industri bidang pertanian mampu membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Saya kira banyak hal yang membuat semua optimistis menatap masa depan," kata Mentan RI Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Menurut Syahrul, para peneliti dan pelaku industri bidang pertanian yang ikut mengambil peran dalam kegiatan Penas Tani XVI di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dengan menghadirkan varietas baru tahan panas untuk menghadapi el nino, merupakan upaya nyata mewujudkan ketahanan pangan.
"Pemerintah mengapresiasi kehadiran pelaku industri dan para peneliti pertanian Indonesia yang menghadirkan berbagai varietas unggul terutama untuk menghadapi musim kemarau panjang," ujar dia.
Kehadiran industri dan peneliti semakin menambah daya gedor produktivitas dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kemudian yang tidak kalah penting ialah kolaborasi semua pihak harus terus ditingkatkan untuk menjaga posisi Indonesia aman dari ancaman krisis dunia.
Pemerintah akan mengawal permodalan pelaku usaha tani melalui serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini sejalan dengan perintah Presiden Jokowi yang menginginkan tumbuh kembangnya usaha tani sebagai penguat ekonomi nasional.
"Salah satu yang Presiden dorong ialah memberi modal pada petani," ucap Mentan.
Terkait hal ini, eks Plt Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut berharap peranan perbankan menjadi sentra utama dalam memberikan layanan modal kepada para petani Indonesia. Kehadiran bank akan semakin memperkokoh ketersediaan pangan, baik di sisi hulu maupun hilir.
"Kehadiran perbankan menjadi penting untuk menambah aktivitas pertanian baik di budidaya, pascapanen maupun proses perdagangan agrobisnis," kata dia.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan Penas Tani harus menjadi titik balik lahirnya semangat bersama dalam menjalankan komitmen program antisipasi perubahan iklim, dan ancaman krisis pangan global.
Kementerian Pertanian sendiri telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta ancaman krisis pangan global. Salah satu kuncinya ialah petani harus terus berproduksi tanpa mengalami kendala apapun.
"Langkah mitigasi dan adaptasi tersebut membutuhkan kerja sama lintas stakeholder yang baik agar petani tetap berproduksi dan meningkatkan produktivitas," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan yakin para peneliti bantu wujudkan ketahanan pangan nasional
"Saya kira banyak hal yang membuat semua optimistis menatap masa depan," kata Mentan RI Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Menurut Syahrul, para peneliti dan pelaku industri bidang pertanian yang ikut mengambil peran dalam kegiatan Penas Tani XVI di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dengan menghadirkan varietas baru tahan panas untuk menghadapi el nino, merupakan upaya nyata mewujudkan ketahanan pangan.
"Pemerintah mengapresiasi kehadiran pelaku industri dan para peneliti pertanian Indonesia yang menghadirkan berbagai varietas unggul terutama untuk menghadapi musim kemarau panjang," ujar dia.
Kehadiran industri dan peneliti semakin menambah daya gedor produktivitas dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kemudian yang tidak kalah penting ialah kolaborasi semua pihak harus terus ditingkatkan untuk menjaga posisi Indonesia aman dari ancaman krisis dunia.
Pemerintah akan mengawal permodalan pelaku usaha tani melalui serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini sejalan dengan perintah Presiden Jokowi yang menginginkan tumbuh kembangnya usaha tani sebagai penguat ekonomi nasional.
"Salah satu yang Presiden dorong ialah memberi modal pada petani," ucap Mentan.
Terkait hal ini, eks Plt Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut berharap peranan perbankan menjadi sentra utama dalam memberikan layanan modal kepada para petani Indonesia. Kehadiran bank akan semakin memperkokoh ketersediaan pangan, baik di sisi hulu maupun hilir.
"Kehadiran perbankan menjadi penting untuk menambah aktivitas pertanian baik di budidaya, pascapanen maupun proses perdagangan agrobisnis," kata dia.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan Penas Tani harus menjadi titik balik lahirnya semangat bersama dalam menjalankan komitmen program antisipasi perubahan iklim, dan ancaman krisis pangan global.
Kementerian Pertanian sendiri telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta ancaman krisis pangan global. Salah satu kuncinya ialah petani harus terus berproduksi tanpa mengalami kendala apapun.
"Langkah mitigasi dan adaptasi tersebut membutuhkan kerja sama lintas stakeholder yang baik agar petani tetap berproduksi dan meningkatkan produktivitas," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan yakin para peneliti bantu wujudkan ketahanan pangan nasional