Padang (ANTARA) - Pakar manajemen pemasaran dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Prof. Ratni Prima Lita menyarankan pemerintah lebih melibatkan perguruan tinggi guna memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
"Kalau pemerintah tidak mampu 100 persen membantu khususnya terkait riset dan pengembangan UMKM, maka bisa diserahkan ke perguruan tinggi," kata Ratni Prima Lita di Padang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ratni terkait dengan pengembangan UMKM di Sumbar yang dinilai belum bisa secara maksimal menonjolkan sisi diferensiasi dalam memasarkan produk.
Unand sendiri saat ini telah memiliki Science Techno Park (STP) yang salah satu fungsinya ialah membantu dan membina usaha, bisnis dan teknologi bagi UMKM atau perusahaan rintisan (startup).
STP Unand akan membantu dunia usaha agar bisa meningkatkan daya saing produk. Hal tersebut diwujudkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu.
Selain perguruan tinggi, pemerintah juga didorong lebih melibatkan peran serta pihak swasta untuk membantu pengembangan UMKM di Tanah Air.
"Misalnya pengembangan UMKM melalui program CSR suatu perusahaan," ujar dia.
Salah satu penyebab UMKM kurang berkembang karena masih ada bantuan yang diberikan belum tepat sasaran. Sebagai contoh, nelayan membutuhkan tempat pengawetan ikan namun bantuan yang diberikan mesin pengering.
"Mereka (UMKM) juga tidak diedukasi, tidak didampingi dan tidak diberikan bimbingan teknis sehingga penggunaan bantuan tadi tidak maksimal," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya riset dan pendalaman terkait kebutuhan para UMKM di Tanah Air. Oleh karena itu, pemerintah didorong lebih melibatkan peran perguruan tinggi maupun swasta guna memajukan sektor UMKM.
"Kalau pemerintah tidak mampu 100 persen membantu khususnya terkait riset dan pengembangan UMKM, maka bisa diserahkan ke perguruan tinggi," kata Ratni Prima Lita di Padang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ratni terkait dengan pengembangan UMKM di Sumbar yang dinilai belum bisa secara maksimal menonjolkan sisi diferensiasi dalam memasarkan produk.
Unand sendiri saat ini telah memiliki Science Techno Park (STP) yang salah satu fungsinya ialah membantu dan membina usaha, bisnis dan teknologi bagi UMKM atau perusahaan rintisan (startup).
STP Unand akan membantu dunia usaha agar bisa meningkatkan daya saing produk. Hal tersebut diwujudkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu.
Selain perguruan tinggi, pemerintah juga didorong lebih melibatkan peran serta pihak swasta untuk membantu pengembangan UMKM di Tanah Air.
"Misalnya pengembangan UMKM melalui program CSR suatu perusahaan," ujar dia.
Salah satu penyebab UMKM kurang berkembang karena masih ada bantuan yang diberikan belum tepat sasaran. Sebagai contoh, nelayan membutuhkan tempat pengawetan ikan namun bantuan yang diberikan mesin pengering.
"Mereka (UMKM) juga tidak diedukasi, tidak didampingi dan tidak diberikan bimbingan teknis sehingga penggunaan bantuan tadi tidak maksimal," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya riset dan pendalaman terkait kebutuhan para UMKM di Tanah Air. Oleh karena itu, pemerintah didorong lebih melibatkan peran perguruan tinggi maupun swasta guna memajukan sektor UMKM.