Painan (ANTARA) -
Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar menyampaikan Program Nagari Bersekolah (Pronasa) saat membuka halal bil halal para perantau di Kabupaten Sijunjung.
Peluncuran Pronasa merupakan inovasi bidang pendidikan dan bagian dari strategi mewujudkan generasi berkualitas di masa datang, sesuai visi-misi kepala-wakil kepala daerah yang kini fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah.
"Ini sekaligus bentuk dukungan kami pada kurikulum merdeka belajar guna mencapai Indonesia Emas pada 2045," ungkap bupati di depan Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) dan Bupati Sijunjung Beny Dwifa Yuswir di Sijunjung.
Acara yang bertemakan 'Baban Sakoyan Samo Dipikua Diranah Lansek Manih' itu dihadiri pengurus DPW PKPS Sumatera Barat, Ketua DPD PKPS Sijunjung Adisman, PKPS Dharmasraya dan PKPS Tanah Datar.
Selain itu Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan Madrianto, Kepala Bagian (Kabag) Prokopim Vorzil Yandrison, Ketua BAZNAS Yose Leonando dan pejabat eselon lingkup Pemerintahan Kabupaten Sijunjung.
Bupati menjelaskan tujuan Pronasa adalah menggali potensi dan pengembangan minat siswa di luar jam sekolah, sesuai semangat kurikulum merdeka belajar guna mencapai profil pelajar Pancasila.
Mereka merupakan pelajar yang beriman pada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, berkebhibekaan global, kreatif, mandiri serta memiliki nalar yang kritis.
Sebab kemampuan seseorang bukan hanya tergantung pada satu mata pelajaran atau nilai akademik semata, karena prinsipnya manusia dikaruniai minat dan kemampuan berbeda satu sama lainnya.
Tidak ada siswa pintar atau bodoh. Karena itu eksplorasi dan pengembangan potensi siswa mesti dilakukan sejak dini, sehingga kelak mereka menjadi manusia yang sukses sesuai potensi masing-masing.
"Kegiatan Pronasa dilakukan di luar jam sekolah. Tahun pertama ini kami siapkan Rp5,6 miliar APBD untuk dana pendamping Pronasa," terang bupati.
Pronasa juga selaras dengan pola didikan surau di Ranah Minang, di mana tiap santri bebas belajar apa saja seperti misalnya baca tulis Al-Qur'an, seni budaya hingga olahraga bela diri.
Kemudian mengurangi ketergantungan siswa pada gadget dan dampak negatifnya, karena minim pengawasan penggunaannya. Meminimalisir sentimen siswa antar sekolah yang selama ini kerap memicu tawuran.
Dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kurikulum dan jenjang pendidikan dan turut didampingi seorang guru sesuai kompetensi yang dimiliki. Tiap siswa pun bebas memilih kegiatan sesuai minat mereka.
Betapa tidak, Pronasa bakal mengakomodir berbagai kegiatan dan keterampilan seperti olahraga, seni budaya pengembangan iman dan taqwa yang antara lain Tahfidz, subuh berjamaah hingga magrib mengaji.
"Semua guru nantinya dibekali dengan kartu kendali guna melihat capaian siswa selama proses bimbingan. Kami juga telah siapkan aplikasinya," sebut bupati.
Pada kesempatan itu bupati juga mengajak para perantau turut mendukung Pronasa demi tumbuh kembang anak kemenakan di kampung halaman, apalagi pendidikan merupakan tanggung jawab semua orang.
Pada kesempatan itu Bupati Sijunjung Beny Dwifa Yuswir menyampaikan ketertarikan dirinya pada Pronasa, bahkan mengaku ikut mengaplikasikannya di daerah berjuluk 'Lansek Manih' itu.
Ia bakal melakukan studi tiru terkait ke Pesisir Selatan. Menurutnya program tersebut cocok dengan kondisi kekinian, sebagai benteng penguatan karakter generasi penerus bangsa.
"Kami sangat tertarik dengan apa yang disampaikan Pak Bupati Rusma Yul Anwar terkait Pronasa. Kami akan segera bahas," ujarnya.
Jika tidak ada aral melintang Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berencana bakal meluncurkan Pronasa pada Senin 22 Mei ini, dengan mengundang berbagai elemen masyarakat dan pengampu kebijakan di daerah itu.