Surabaya (ANTARA) - Pewarta foto LKBN ANTARA Fitra Yogi meraih penghargaan di ajang Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023 atas foto tunggal terbaik kategori "Art, Culture & Entertainment" melalui karya berjudul "Festival Galundi Singkarak".
"Saya salah satu pewarta foto yang 'concern' mengangkat budaya daerah, oleh karena itu saya menggunakan ikat kepala khas Minang Deta," kata Iggoy el Fitra panggilan akrabnya dalam keterangan di Surabaya, Sabtu.
Penghargaan tersebut diberikan Pewarta Foto Indonesia (PFI) di Gedung Teater Balai Budaya Surabaya pada Jumat (12/5) malam.
Menurut Iggoy, foto tersebut bercerita tentang kolaborasi beragam kreativitas seni budaya Minangkabau dan hasil olahan pertanian, perkebunan, serta perikanan masyarakat setempat yang diabadikannya menggunakan drone.
"Saya salah satu pewarta foto yang konsen mengangkat budaya daerah, oleh karena itu saya menggunakan ikat kepala khas Minang Deta," kata pewarta foto asli Padang tersebut.
Hampir setiap bulan ada kegiatan untuk mengenalkan tradisi Minang yang diselenggarakan masyarakat dan didukung oleh pemerintah kabupaten.
"Di sana nama desanya nagari, yang menyelenggarakan masyarakat desa setempat itu," katanya.
Saat mengambil foto "Festival Galundi Singkarak", dirinya menggunakan dua alat, yaitu kamera DSLR dan drone.
"Jadi foto ini saya ambil sambil pegang remote drone, saat menjalankan drone kamera ini saya gantung di lengan," katanya.
Jadi saat festival tersebut, lanjut dia, masyarakat sekitar berjalan kaki sekitar 700 meter dengan membawa makanan.
"Setelah sampai di pinggiran Danau Singkarak, makanannya dibuka untuk dimakan bersama-bersama," katanya.
Selain itu, banyak juga yang menjual makanan tradisional Minang di sekitar pinggiran danau.
Tidak hanya itu, banyak atraksi seni budaya yang ditampilkan, di antaranya pacu Biduak, Silek Tuo Langkah Ampek, Maarak Talam, dan Makan Bajamba, hingga peragaan batik Galundi.
"Oleh karena itu, karena saya punya kewajiban untuk mengangkat budaya di sana. Dengan penghargaan ini saya merasa terpacu untuk lebih memberi informasi terkait kebudayaan, terutama Minang," katanya.
Ia berharap LKBN ANTARA selaku media yang menaungi dirinya agar tetap mendukung para pewarta foto, terutama yang berada di daerah karena kebudayaan merupakan hal yang harus dilestarikan terus.
"Penghargaan ini cuma bonus, tetapi yang terpenting saya dapat berkarya serta mengangkat dan membantu masyarakat lokal melestarikan budaya dan UMKM serta pariwisata setempat," demikian Fitra Yogi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pewarta foto ANTARA sabet penghargaan APFI 2023
"Saya salah satu pewarta foto yang 'concern' mengangkat budaya daerah, oleh karena itu saya menggunakan ikat kepala khas Minang Deta," kata Iggoy el Fitra panggilan akrabnya dalam keterangan di Surabaya, Sabtu.
Penghargaan tersebut diberikan Pewarta Foto Indonesia (PFI) di Gedung Teater Balai Budaya Surabaya pada Jumat (12/5) malam.
Menurut Iggoy, foto tersebut bercerita tentang kolaborasi beragam kreativitas seni budaya Minangkabau dan hasil olahan pertanian, perkebunan, serta perikanan masyarakat setempat yang diabadikannya menggunakan drone.
"Saya salah satu pewarta foto yang konsen mengangkat budaya daerah, oleh karena itu saya menggunakan ikat kepala khas Minang Deta," kata pewarta foto asli Padang tersebut.
Hampir setiap bulan ada kegiatan untuk mengenalkan tradisi Minang yang diselenggarakan masyarakat dan didukung oleh pemerintah kabupaten.
"Di sana nama desanya nagari, yang menyelenggarakan masyarakat desa setempat itu," katanya.
Saat mengambil foto "Festival Galundi Singkarak", dirinya menggunakan dua alat, yaitu kamera DSLR dan drone.
"Jadi foto ini saya ambil sambil pegang remote drone, saat menjalankan drone kamera ini saya gantung di lengan," katanya.
Jadi saat festival tersebut, lanjut dia, masyarakat sekitar berjalan kaki sekitar 700 meter dengan membawa makanan.
"Setelah sampai di pinggiran Danau Singkarak, makanannya dibuka untuk dimakan bersama-bersama," katanya.
Selain itu, banyak juga yang menjual makanan tradisional Minang di sekitar pinggiran danau.
Tidak hanya itu, banyak atraksi seni budaya yang ditampilkan, di antaranya pacu Biduak, Silek Tuo Langkah Ampek, Maarak Talam, dan Makan Bajamba, hingga peragaan batik Galundi.
"Oleh karena itu, karena saya punya kewajiban untuk mengangkat budaya di sana. Dengan penghargaan ini saya merasa terpacu untuk lebih memberi informasi terkait kebudayaan, terutama Minang," katanya.
Ia berharap LKBN ANTARA selaku media yang menaungi dirinya agar tetap mendukung para pewarta foto, terutama yang berada di daerah karena kebudayaan merupakan hal yang harus dilestarikan terus.
"Penghargaan ini cuma bonus, tetapi yang terpenting saya dapat berkarya serta mengangkat dan membantu masyarakat lokal melestarikan budaya dan UMKM serta pariwisata setempat," demikian Fitra Yogi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pewarta foto ANTARA sabet penghargaan APFI 2023