Padang (ANTARA) -

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat mencatat 5.670 orang mendaftarkan diri dalam penerimaan terpadu anggota polisi tahun 2023 yang dibuka sejak 4-17 April 2023.

Kepala Biro SDM Polda Sumbar Kombes Pol Sonny Mulvianto Utomo di Padang, Sabtu mengatakan data yang terkumpul hingga Jumat (14/4) ada 5.670 peserta yang mendaftarkan diri yang terdiri dari 4.693 pendaftar pria dan 977 pendaftar wanita.

Ia mengatakan untuk pendaftar Akademi Kepolisian ada 344 pria dan 97 wanita. Kemudian untuk pendaftar Bintara sebanyak 3.965 pria dan 880 wanita. Untuk Tamtama yang telah mendaftar 384 pria.

"Peserta yang telah terverifikasi adalah 2.911, yang terdiri dari 2.465 pria dan 446 wanita," kata dia.

Ia mengatakan penerimaan Polri terpadu sendiri diperpanjang dari awalnya 4 April hingga 14 April menjadi 17 April 2023 karena banyaknya animo peserta yang mendaftar,

"Saat ini animo peserta yang daftar cukup banyak. Polda Sumatera Barat membentuk satu panitia daerah yang kita juga dibantu masing-masing Polres ada panitia pembantu penerimaan khususnya untuk menerima administrasi," katanya.

Ia menjelaskan dalam pelaksanaan penerimaan dilakukan dengan prinsip BETAH,  yakni Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis.

"Bersih artinya seluruh proses seleksi dari mulai pendaftaran sampai pengumuman terakhir itu dilaksanakan tidak ada penyimpangan semua dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan dan dilakukan dengan transparan," kata dia.

Kemudian transparan artinya semua proses bisa diawasi dan dilihat oleh peserta dan pengawas internal dan eksternal, serta peserta juga bisa melihat hasil dari seleksi yang dilakukan.

"Artinya ketika peserta mengikuti seleksi tes psikologi misalnya, saat itu juga dia akan mengetahui nilai hasil tes. Sehingga peserta bisa melihat kira-kira kemampuannya sampai sejauh mana," kata di. 

Pihaknya berusaha untuk semua proses akan dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun secara mekanisme. 

“Semua yang kita lakukan sudah diatur oleh Mabes dan itu akan kita pedomani," tuturnya. 

Pihaknya juga berusaha melakukan seleksi ini dengan cara-cara yang memberikan kenyamanan pada peserta, dan seluruh yang terlibat supaya bisa melaksanakan seleksi dengan baik. 

"Harapannya nanti peserta bisa menampilkan potensi dirinya terbaik, sehingga bisa bersaing dengan baik. Saat ini dan beberapa tahun yang lalu proses bersih ini sudah berjalan dengan baik, kita juga bisa mendapatkan calon-calon (anggota Polri) yang baik," kata dia.

Ia mengakui yang jadi masalah utama katanya adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya diri, calon peserta maupun orang tua yang tidak percaya dengan kemampuan masing-masing, serta masih tergiur dengan iming-iming.

"Masih percaya dengan anggapan bahwa masuk Polisi itu bayar, kalau enggak bayar tidak akan lulus," kata dia.

"Padahal kita tahu bahwa dengan prinsip BETAH tersebut tidak mungkin panitia akan meluluskan calon yang nilainya rendah, atau tidak mungkin juga panitia akan menggagalkan calon yang memang dia memenuhi syarat karena semua sudah terbuka, semua bisa melihat apa yang panitia lakukan," kata dia.


Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2025