Padang Aro (ANTARA) -
Bawaslu Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat melakukan uji sampel terhadap saat petugas pemutakhiran data pemilih turun kelapangan dan menemukan stiker terpasang di rumah warga tetapi petugas tidak pernah mendatanginya. 
 
"Kami sudah memberikan peringatan dan diperbaiki oleh petugas pemutakhiran dan upaya ini dilakukan untuk memastikan agar data pemilih komprehensif, akurat dan mutakhir ," kata Ketua Bawaslu Solok Selatan M Ansyar didampingi Kordiv pencegahan Ade Kurnia Zelli, di Padang Aro, Kamis. 
 
Saat Pantarlih melakukan coklit katanya, Pengawas Kelurahan Desa (PKD) melakukan uji fakta yaitu 10 KK perharinya. 
 
Dia mengatakan, saat proses coklit Bawaslu juga membentuk posko lindungi hak pilih dengan harapan bila ada masyarakat yang tidak terdata bisa melapor. 
 
Akan tetapi katanya, sampai proses coklit selesai dan DPS ditetapkan tidak ada masyarakat yang melapor dan menandakan masyarakat masih kurang peduli. 
 
"Tugas penyelenggara dan Parpol untuk mengajak masyarakat agar peduli terhadap Pemilu," katanya. 
 
Dia menyebutkan, yang menjadi kendala Bawaslu untuk mengawasi daftar pemilih karena tidak memiliki DP4 sebagai data pembanding. 
 
KPU katanya, tidak bersedia memberikan DP4 dengan alasan untuk melindungi data pribadi supaya tidak tersebar. 
 
Dia berharap, semua masyarakat yang sudah memiliki hak pilih terdaftar dan jangan sampai saat hari pemilihan banyak yang protes. 
 
Ia menambahkan, data pemilih bersumber dari Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), DPT Pemilu terakhir dan ini lah yang dicocokan oleh KPU.
 

Pewarta : Erik Ifansya A
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024