Simpang Empat (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menurunkan personel memantau tradisi "balimau" di sejumlah lokasi daerah itu.
"Personel akan kita turunkan memantau tradisi Balimau jelang Ramadhan nanti untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum," kata Sekretaris Satpol PP dan Damkar Pasaman Barat Handoko di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan personel akan diturunkan dua orang masing-masing lokasi pemandian atau di sungai seperti di Lubuk Landua dan Batang Toman Kecamatan Pasaman.
"Mereka nanti akan memantau dan mengamankan tradisi balimau itu agar berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Selain menurunkan personil, pihaknya juga menyiapkan personil sebanyak 15 orang jika nanti dibutuhkan di lapangan.
Ia mengimbau agar masyarakat yang melakukan tradisi Balimau dapat menjaga keamanan dan situasi di lokasi pemandian.
"Selain menjaga keamanan, diharapkan masyarakat tetap waspada luapan air sungai karena cuaca masih ekstrem," ujarnya.
Ia menjelaskan sesuai imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana di aliran sungai dan perairan di Sumbar.
"Hujan saat ini secara tiba-tiba datang. Jika hujan lebat maka air sungai meluap sangat rawan," ujarnya.
Tradisi Balimau menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat menjelang bulan Ramadan melakukan mandi membersihkan diri di aliran sungai atau danau dan perairan lainnya.*
"Personel akan kita turunkan memantau tradisi Balimau jelang Ramadhan nanti untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum," kata Sekretaris Satpol PP dan Damkar Pasaman Barat Handoko di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan personel akan diturunkan dua orang masing-masing lokasi pemandian atau di sungai seperti di Lubuk Landua dan Batang Toman Kecamatan Pasaman.
"Mereka nanti akan memantau dan mengamankan tradisi balimau itu agar berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Selain menurunkan personil, pihaknya juga menyiapkan personil sebanyak 15 orang jika nanti dibutuhkan di lapangan.
Ia mengimbau agar masyarakat yang melakukan tradisi Balimau dapat menjaga keamanan dan situasi di lokasi pemandian.
"Selain menjaga keamanan, diharapkan masyarakat tetap waspada luapan air sungai karena cuaca masih ekstrem," ujarnya.
Ia menjelaskan sesuai imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana di aliran sungai dan perairan di Sumbar.
"Hujan saat ini secara tiba-tiba datang. Jika hujan lebat maka air sungai meluap sangat rawan," ujarnya.
Tradisi Balimau menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat menjelang bulan Ramadan melakukan mandi membersihkan diri di aliran sungai atau danau dan perairan lainnya.*