Jakarta, (ANTARA) -
Aktor dan pendakwah muda Alfie Alfandy mengatakan film "Buya Hamka" cukup berdampak baginya sebagai inspirasi untuk terus bermanfaat bagi orang lain dalam berdakwah mengajarkan agama Islam dengan cara positif.
"Gimana menulis sesuatu yang bermanfaat menuju jalan Allah tapi dengan cara yang baru, sejujurnya berdampak untuk aku, bikin ide apa lagi untuk anak muda nulis apalagi untuk anak muda jadi terus menggali pikiran dan jadi semangat," ucapnya saat ditemui pada screening film "Buya Hamka" di Jakarta pada Selasa (21/3).
Ia juga mengatakan pola pikir yang ditanamkan Buya Hamka sejalan dengan keadaan di masa kini utamanya untuk anak muda.
Pegiat Bikers Dakwah ini juga menerapkan cara dakwah dari Buya Hamka yang merangkul dan mengajarkan ajaran agama tanpa kekerasan.
"Pola pikirnya Buya satu visi misi dengan kita mudah-mudahan anak-anak setuju dan senang karena kita dakwahnya dirangkul bukan dipukul dengan cara yang lemah lembut, pola pikir, apa yang mereka sukai rangkul mereka dengan cara dakwah," ucap Alfie.
Ia juga meneladani pola pikir Buya Hamka dimana dalam berdakwah tidak hanya mengajarkan orang lain namun juga sebagai pengingat diri sendiri terhadap kekurangan yang dimiliki.
Seiring dengan kegiatan dakwah yang ia lakukan, ternyata Alfie merasa terbebani disebut pendakwah atau ustadz. Ia merasa masih terus belajar dan hanya ingin menyebarkan kebaikan dengan caranya sendiri.
"Saya sedang belajar juga, belajar menyebarkan kebaikan dengan cara sendiri dan berharap semua dari kita Insya Allah khusnul khotimah. Kita berusaha menghidupkan dakwah," ucapnya. (*)
Ia juga mengatakan pola pikir yang ditanamkan Buya Hamka sejalan dengan keadaan di masa kini utamanya untuk anak muda.
Pegiat Bikers Dakwah ini juga menerapkan cara dakwah dari Buya Hamka yang merangkul dan mengajarkan ajaran agama tanpa kekerasan.
"Pola pikirnya Buya satu visi misi dengan kita mudah-mudahan anak-anak setuju dan senang karena kita dakwahnya dirangkul bukan dipukul dengan cara yang lemah lembut, pola pikir, apa yang mereka sukai rangkul mereka dengan cara dakwah," ucap Alfie.
Ia juga meneladani pola pikir Buya Hamka dimana dalam berdakwah tidak hanya mengajarkan orang lain namun juga sebagai pengingat diri sendiri terhadap kekurangan yang dimiliki.
Seiring dengan kegiatan dakwah yang ia lakukan, ternyata Alfie merasa terbebani disebut pendakwah atau ustadz. Ia merasa masih terus belajar dan hanya ingin menyebarkan kebaikan dengan caranya sendiri.
"Saya sedang belajar juga, belajar menyebarkan kebaikan dengan cara sendiri dan berharap semua dari kita Insya Allah khusnul khotimah. Kita berusaha menghidupkan dakwah," ucapnya. (*)