Padang Aro (ANTARA) - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengatakan bahwa makna yang terkandung dalam tradisi Balimau adalah membersihkan hati dan memperkokoh niat untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
"Balimau, tak hanya tentang mandi membersihkan badan. Balimau itu juga membersihkan hati, menguatkan niat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan," kata Sekretaris Umum LKAAM Solok Selatan Sudirman Datuk Pagaruyuang di Padang Aro, Rabu.
Membersihkan hati, katanya dengan cara saling maaf memaafkan sesama Muslimin, dengan saudara, tetangga, dan teman menjelang masuknya bulan Ramadan sehingga terjaga jalinan silaturahim.
Dengan kemajuan teknologi seperti smartphone, katanya saling memaafkan dan menjaga silaturahim tidak perlu bertemu tatap muka bilamana ada saudara sedang berada di daerah atau negara lain.
"Namun yang paling utama adalah dengan orang-orang yang berada di sekitar kita saat ini, seperti keluarga, tetangga, rekan kerja," ujarnya.
Menurutnya, pemahaman yang berkembang saat ini yang mengartikan Balimau hanya sekedar membersihkan diri dengan air justru memunculkan kebiasaan kurang baik, seperti mandi di tempat pemandian umum atau sungai secara bersama-sama.
"Justru yang ada hanya berkumpul-kumpul, huru-hara saja, sementara tujuan dari tradisi Balimau dalam menyambut Ramadan ini justru hilang," ujarnya.
Untuk itu, katanya LKAAM bersama MUI setempat terus berupaya untuk mengubah pemahaman masyarakat daerah itu tentang tradisi Balimau ini.
Sementara Ustad Idris Halim saat memberikan tausiah dalam acara Balimau Basamo di Objek wisata pemandian air hangat Sapan Maluluang, Minggu (19/3), mengatakan Balimau merupakan tradisi dengan makna membersihkan pakaian, diri, dan membersihkan hubungan antar sesama Muslim.
"Mensucikan diri, saling memaafkan, kita munculkan situasi baru menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H," katanya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memanfaatkan Tradisi Balimau untuk mengangkat perekonomian usaha kecil menengah dan mempromosikan objek wisata dengan menggelar acara Balimau Basamo di objek wisata pemandian air hangat Sapan Maluluang, Minggu (19/3).
Pada kegiatan yang digelar untuk kedua kalinya ini bertema "Balimau Basamo, Persatuan Kuat, UMKM Hebat, Solok Selatan Melompat".
Pemkab Solok Selatan menyediakan 12.240 porsi makanan gratis yang melibatkan sebanyak 106 pelaku usaha kuliner di Solok Selatan.
"Ini merupakan cerminan persatuan, pemberdayaan masyarakat melalui UMKM, demi terwujudnya Solok Selatan maju dan sejahtera," ujar Bupati Solok Selatan Khairunas.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga ukhuwah islamiyah, menjaga niat menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan dan bersama menjaga keamanan serta ketertiban.
"Mari kita jaga Ramadhan, jaga keamanan, ketertiban selama melaksanakan ibadah di bulan suci," katanya.
"Balimau, tak hanya tentang mandi membersihkan badan. Balimau itu juga membersihkan hati, menguatkan niat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan," kata Sekretaris Umum LKAAM Solok Selatan Sudirman Datuk Pagaruyuang di Padang Aro, Rabu.
Membersihkan hati, katanya dengan cara saling maaf memaafkan sesama Muslimin, dengan saudara, tetangga, dan teman menjelang masuknya bulan Ramadan sehingga terjaga jalinan silaturahim.
Dengan kemajuan teknologi seperti smartphone, katanya saling memaafkan dan menjaga silaturahim tidak perlu bertemu tatap muka bilamana ada saudara sedang berada di daerah atau negara lain.
"Namun yang paling utama adalah dengan orang-orang yang berada di sekitar kita saat ini, seperti keluarga, tetangga, rekan kerja," ujarnya.
Menurutnya, pemahaman yang berkembang saat ini yang mengartikan Balimau hanya sekedar membersihkan diri dengan air justru memunculkan kebiasaan kurang baik, seperti mandi di tempat pemandian umum atau sungai secara bersama-sama.
"Justru yang ada hanya berkumpul-kumpul, huru-hara saja, sementara tujuan dari tradisi Balimau dalam menyambut Ramadan ini justru hilang," ujarnya.
Untuk itu, katanya LKAAM bersama MUI setempat terus berupaya untuk mengubah pemahaman masyarakat daerah itu tentang tradisi Balimau ini.
Sementara Ustad Idris Halim saat memberikan tausiah dalam acara Balimau Basamo di Objek wisata pemandian air hangat Sapan Maluluang, Minggu (19/3), mengatakan Balimau merupakan tradisi dengan makna membersihkan pakaian, diri, dan membersihkan hubungan antar sesama Muslim.
"Mensucikan diri, saling memaafkan, kita munculkan situasi baru menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H," katanya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memanfaatkan Tradisi Balimau untuk mengangkat perekonomian usaha kecil menengah dan mempromosikan objek wisata dengan menggelar acara Balimau Basamo di objek wisata pemandian air hangat Sapan Maluluang, Minggu (19/3).
Pada kegiatan yang digelar untuk kedua kalinya ini bertema "Balimau Basamo, Persatuan Kuat, UMKM Hebat, Solok Selatan Melompat".
Pemkab Solok Selatan menyediakan 12.240 porsi makanan gratis yang melibatkan sebanyak 106 pelaku usaha kuliner di Solok Selatan.
"Ini merupakan cerminan persatuan, pemberdayaan masyarakat melalui UMKM, demi terwujudnya Solok Selatan maju dan sejahtera," ujar Bupati Solok Selatan Khairunas.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga ukhuwah islamiyah, menjaga niat menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan dan bersama menjaga keamanan serta ketertiban.
"Mari kita jaga Ramadhan, jaga keamanan, ketertiban selama melaksanakan ibadah di bulan suci," katanya.