Padang Aro (ANTARA) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Khairunas mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V untuk mengatasi banjir yang masih melanda Kampung Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu.
"Nanti kita koordinasi dengan pemprov, Balai Sungai untuk mengatasi ini, khususnya perbaikan infrastruktur. Banjir ini akibat luapan sungai karena Kampung Tarandam berada di pinggir tempuran Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti," katanya usai meninjau lokasi banjir di Kampung Tarandam, Minggu.
Hujan deras yang melanda Solok Selatan sejak Sabtu malam menyebabkan banjir di enam kecamatan yang ada di daerah itu, kecuali Sangir Balai Janggo. Keenam kecamatan yang dilanda banjir tersebut, yakni Koto Parik Gadang Dateh,Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir Jujuan, Sangir, dan Sangir Batang Hari.
"Yang terparah di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muara Labuh, dan Pulakek Koto Baru," ujarnya.
Pemkab yang dibantu oleh TNI/Polri telah membantu korban banjir mengevakuasi barang-barangnya. Pemkab juga telah memberikan bantuan makanan sebanyak 1.800 bungkus untuk para korban banjir.
Ia berharap masyarakat yang menjadi korban banjir untuk tenang dan memastikan pemerintah akan hadir untuk membantu mereka.
"Pemda bersama Forkompimda, Forkopimcam akan hadir di tengah-tengah korban banjir," ujarnya.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan hujan lebat yang melanda daerah itu menyebabkan banjir dan longsor.
Bencana alam itu meliputi banjir merendam 635 rumah di Kecamatan Sungai yang dihuni 606 kepala keluarga dengan 2.400 jiwa, kemudian beberapa titik Dam penahan sungai amblas dan lahan pertanian terendam banjir lebih kurang 25 hektare
Untuk Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, satu rumah terdampak longsor yang dihuni 1 kepala keluarga dengan 5 jiwa.
Sementara Kecamatan Sangir, dua rumah terdampak longsor yang dihuni 2 kepala keluarga dengan 8 jiwa, 2 jembatan gantung hanyut, jalan kabupaten amblas 10 meter.
Untuk Kecamatan Sangir Jujuan sebanyak lima rumah warga terendam banjir yang dihuni 6 kepala keluarga dengan 20 jiwa.
Kecamatan Pauh Duo, lahan pertanian seluas 6.600 meter persegi, kolam ikan 5 petak, dan 4 keluarga terdampak banjir. Kecamatan Sangir Batang hari 4 rumah warga terdampak banjir yang dihuni 6 kepala keluarga dengan 23 jiwa.
Camat Koto Parik Gadang Diateh, Soni Patrisia, menyebutkan selain longsor di Sungai Ipuah, banjir juga melanda dua jorong, yakni Sapan, Nagari Persiapan Pakan Rabaa Selatan dan Sungai Ambun, Nagari Pakan Rabaa.
"Untuk di Sungai Ambun banjir juga merendam rumah warga," ujarnya.
Saat ini air sudah mulai surut dan warga tengah membersihkan rumahnya. "Bantuan makanan juga telah diberikan," ujarnya.
"Nanti kita koordinasi dengan pemprov, Balai Sungai untuk mengatasi ini, khususnya perbaikan infrastruktur. Banjir ini akibat luapan sungai karena Kampung Tarandam berada di pinggir tempuran Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti," katanya usai meninjau lokasi banjir di Kampung Tarandam, Minggu.
Hujan deras yang melanda Solok Selatan sejak Sabtu malam menyebabkan banjir di enam kecamatan yang ada di daerah itu, kecuali Sangir Balai Janggo. Keenam kecamatan yang dilanda banjir tersebut, yakni Koto Parik Gadang Dateh,Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir Jujuan, Sangir, dan Sangir Batang Hari.
"Yang terparah di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muara Labuh, dan Pulakek Koto Baru," ujarnya.
Pemkab yang dibantu oleh TNI/Polri telah membantu korban banjir mengevakuasi barang-barangnya. Pemkab juga telah memberikan bantuan makanan sebanyak 1.800 bungkus untuk para korban banjir.
Ia berharap masyarakat yang menjadi korban banjir untuk tenang dan memastikan pemerintah akan hadir untuk membantu mereka.
"Pemda bersama Forkompimda, Forkopimcam akan hadir di tengah-tengah korban banjir," ujarnya.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan hujan lebat yang melanda daerah itu menyebabkan banjir dan longsor.
Bencana alam itu meliputi banjir merendam 635 rumah di Kecamatan Sungai yang dihuni 606 kepala keluarga dengan 2.400 jiwa, kemudian beberapa titik Dam penahan sungai amblas dan lahan pertanian terendam banjir lebih kurang 25 hektare
Untuk Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, satu rumah terdampak longsor yang dihuni 1 kepala keluarga dengan 5 jiwa.
Sementara Kecamatan Sangir, dua rumah terdampak longsor yang dihuni 2 kepala keluarga dengan 8 jiwa, 2 jembatan gantung hanyut, jalan kabupaten amblas 10 meter.
Untuk Kecamatan Sangir Jujuan sebanyak lima rumah warga terendam banjir yang dihuni 6 kepala keluarga dengan 20 jiwa.
Kecamatan Pauh Duo, lahan pertanian seluas 6.600 meter persegi, kolam ikan 5 petak, dan 4 keluarga terdampak banjir. Kecamatan Sangir Batang hari 4 rumah warga terdampak banjir yang dihuni 6 kepala keluarga dengan 23 jiwa.
Camat Koto Parik Gadang Diateh, Soni Patrisia, menyebutkan selain longsor di Sungai Ipuah, banjir juga melanda dua jorong, yakni Sapan, Nagari Persiapan Pakan Rabaa Selatan dan Sungai Ambun, Nagari Pakan Rabaa.
"Untuk di Sungai Ambun banjir juga merendam rumah warga," ujarnya.
Saat ini air sudah mulai surut dan warga tengah membersihkan rumahnya. "Bantuan makanan juga telah diberikan," ujarnya.