Painan (ANTARA) -
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi meninjau abrasi pantai di Nagari Sago, Kecamatan Ampek Jurai Sago Salido, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang meresahkan karena telah mendekati permukiman masyarakat.
"Masalah abrasi ini nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk dicarikan solusi," katanya di Painan, Senin.
Ia mengatakan Pemprov Sumbar memiliki dana darurat kebencanaan. Dana itu bisa digunakan untuk mengatasi kebencanaan yang terjadi di kabupaten dan kota.
Namun, agar bisa cepat terealisasi, kabupaten dan kota perlu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan menyiapkan sejumlah dokumen seperti laporan kebencanaan, biaya perbaikan yang dibutuhkan dan hal-hal lainnya.
"Pemerintah provinsi pasti akan menindaklanjuti dan mengkajinya. Jika tidak memungkinkan di provinsi kita akan mengusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Ke depan ia mengimbau kabupaten kota agar pro aktif berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terutama terkait kebencanaan yang terjadi.
Wali Nagari Sago, Pesisir Selatan Syafriadi B mengatakan ada belasan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitaran Pantai Sago. Ia juga berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumbar untuk penanganan persoalan abrasi tersebut.
"Memang masyarakat kami sudah lama mengeluhkan persoalan ini. Semoga bisa tertangani nantinya," katanya.
Salah seorang warga, Syafrijoni (55), menyebut abrasi mengancam pemukiman itu sejak 2022.
"Sekarang air laut sudah sangat dekat dengan permukiman kami. Jaraknya juga hanya tinggal beberapa meter lagi," katanya.
Menurutnya, warga yang bermukim di sekitar Pantai Sago sudah ketakutan dengan abrasi sebelumnya. Apalagi jika abrasi terjadi lagi, dampaknya bisa fatal karena saat ini kondisinya sudah sangat mengancam permukiman. *