Jakarta, (ANTARA) - Tim balap McLaren disebut tengah mempertimbangkan untuk mengusung unit tenaga/daya (powertrain) Red Bull untuk Formula 1 mulai tahun 2026.
Hal itu menyusul pernyataan Kepala Tim Red Bull Christian Horner yang mengkonfirmasi bahwa ia telah mengadakan pembicaraan awal dengan McLaren mengenai kemungkinan kesepakatan untuk memasok powertrain ke tim balap itu nanti, menyusul regulasi terbaru F1 tiga tahun ke depan.
"Jelas bahwa sebagai produsen unit tenaga untuk tahun 2026, diskusi mengenai potensi pasokan powertrain tidak dapat dihindari. Dan rasanya wajar jika kami berbicara dengan pelanggan potensial," kata Horner, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
Generasi baru unit daya F1 akan mulai dijalankan pada tahun 2026, dengan menampilkan lebih banyak daya dari sisi kelistrikan unit, ditambah efisiensi yang lebih tinggi dan langkah-langkah keamanan yang lebih baik.
Red Bull telah berkomitmen untuk membangun mesin mereka sendiri untuk regulasi baru ini, bekerja sama dengan raksasa mobil Amerika Ford.
Di sisi lain, Bos McLaren Andrea Stella tidak menyangkal telah terjadi percakapan di antara keduanya.
"Kami memiliki kemitraan yang solid dengan HPP (Mercedes High Performance Powertrains). Tapi pada saat yang sama, kami jelas melihat jauh ke depan, kami ingin memahami apa (opsi lain) yang tersedia. Jadi, saya pikir itu (diskusi dengan Red Bull) adalah wajar. Seharusnya tidak terlalu mengejutkan," katanya.
McLaren bukan satu-satunya tim yang mempertimbangkan pilihan mereka terkait powertrain. Bos Tim Williams James Vowles baru-baru ini mengatakan timnya sedang meninjau apakah akan terus menggunakan unit daya Mercedes mulai 2026.
Dengan Audi dan Ford memasuki F1 bersama Sauber dan Red Bull, akan ada lebih banyak pilihan untuk tim balap pada tahun 2026.
"Memiliki banyak pabrikan yang masuk ke olahraga ini, menurut saya bagus untuk Formula 1 memiliki varian itu. Kami akan menyambut Audi, dan kami sebagai Red Bull-Ford memulai perjalanan baru juga," kata Horner. (*)
Hal itu menyusul pernyataan Kepala Tim Red Bull Christian Horner yang mengkonfirmasi bahwa ia telah mengadakan pembicaraan awal dengan McLaren mengenai kemungkinan kesepakatan untuk memasok powertrain ke tim balap itu nanti, menyusul regulasi terbaru F1 tiga tahun ke depan.
"Jelas bahwa sebagai produsen unit tenaga untuk tahun 2026, diskusi mengenai potensi pasokan powertrain tidak dapat dihindari. Dan rasanya wajar jika kami berbicara dengan pelanggan potensial," kata Horner, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
Generasi baru unit daya F1 akan mulai dijalankan pada tahun 2026, dengan menampilkan lebih banyak daya dari sisi kelistrikan unit, ditambah efisiensi yang lebih tinggi dan langkah-langkah keamanan yang lebih baik.
Red Bull telah berkomitmen untuk membangun mesin mereka sendiri untuk regulasi baru ini, bekerja sama dengan raksasa mobil Amerika Ford.
Di sisi lain, Bos McLaren Andrea Stella tidak menyangkal telah terjadi percakapan di antara keduanya.
"Kami memiliki kemitraan yang solid dengan HPP (Mercedes High Performance Powertrains). Tapi pada saat yang sama, kami jelas melihat jauh ke depan, kami ingin memahami apa (opsi lain) yang tersedia. Jadi, saya pikir itu (diskusi dengan Red Bull) adalah wajar. Seharusnya tidak terlalu mengejutkan," katanya.
McLaren bukan satu-satunya tim yang mempertimbangkan pilihan mereka terkait powertrain. Bos Tim Williams James Vowles baru-baru ini mengatakan timnya sedang meninjau apakah akan terus menggunakan unit daya Mercedes mulai 2026.
Dengan Audi dan Ford memasuki F1 bersama Sauber dan Red Bull, akan ada lebih banyak pilihan untuk tim balap pada tahun 2026.
"Memiliki banyak pabrikan yang masuk ke olahraga ini, menurut saya bagus untuk Formula 1 memiliki varian itu. Kami akan menyambut Audi, dan kami sebagai Red Bull-Ford memulai perjalanan baru juga," kata Horner. (*)