Natuna (ANTARA) - Korban tanah longsor yang mengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, membutuhkan bantuan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, perlengkapan tidur, dan perlengkapan bayi.
Koordinator pengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan Johan Wahyudi mengatakan bahwa total ada 282 orang yang terdiri atas 21 balita, 53 anak-anak, 169 orang dewasa, dan 39 orang lanjut usia yang mengungsi di SMA Negeri 1 Serasan.
Saat menghubungi dari Serasan, Selasa, dia mengatakan bahwa warga yang mengungsi membutuhkan bantuan makanan, minuman, peralatan makan, obat-obatan, pakaian, popok untuk balita dan orang lanjut usia, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, pembalut wanita, susu untuk balita, jas hujan, bahan bakar, alat komunikasi, dan genset.
"Kami terisolir, tak bisa melintas dan tak berani melintas ke kecamatan. Akses jalan putus tertimbun tanah. Ini untungnya ada WiFi sekolah yang bisa berfungsi, bisa kirim kabar," kata Johan.
"Untuk sekarang kami tidak berani meninggalkan posko," katanya, menambahkan, "Warga saat ini takut mendekat ke tebing."
Dia berharap pemerintah kecamatan maupun kabupaten segera mengirimkan bantuan kepada warga yang mengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan.
Tanah longsor yang pada Senin (6/3) terjadi di bagian wilayah Kecamatan Serasan menurut data pemerintah menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dan 47 orang hilang, mengakibatkan sejumlah orang terluka, dan memaksa 1.216 orang mengungsi.
Warga yang terdampak tanah longsor antara lain mengungsi di PLBN Serasan, Masjid Al Furqan, dan SMA Negeri 1 Serasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban tanah longsor di Natuna butuh bantuan
Koordinator pengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan Johan Wahyudi mengatakan bahwa total ada 282 orang yang terdiri atas 21 balita, 53 anak-anak, 169 orang dewasa, dan 39 orang lanjut usia yang mengungsi di SMA Negeri 1 Serasan.
Saat menghubungi dari Serasan, Selasa, dia mengatakan bahwa warga yang mengungsi membutuhkan bantuan makanan, minuman, peralatan makan, obat-obatan, pakaian, popok untuk balita dan orang lanjut usia, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, pembalut wanita, susu untuk balita, jas hujan, bahan bakar, alat komunikasi, dan genset.
"Kami terisolir, tak bisa melintas dan tak berani melintas ke kecamatan. Akses jalan putus tertimbun tanah. Ini untungnya ada WiFi sekolah yang bisa berfungsi, bisa kirim kabar," kata Johan.
"Untuk sekarang kami tidak berani meninggalkan posko," katanya, menambahkan, "Warga saat ini takut mendekat ke tebing."
Dia berharap pemerintah kecamatan maupun kabupaten segera mengirimkan bantuan kepada warga yang mengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan.
Tanah longsor yang pada Senin (6/3) terjadi di bagian wilayah Kecamatan Serasan menurut data pemerintah menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dan 47 orang hilang, mengakibatkan sejumlah orang terluka, dan memaksa 1.216 orang mengungsi.
Warga yang terdampak tanah longsor antara lain mengungsi di PLBN Serasan, Masjid Al Furqan, dan SMA Negeri 1 Serasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban tanah longsor di Natuna butuh bantuan