Jakarta, (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi darat berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Lengayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat akibat adanya aktivitas subduksi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,69 Lintang Selatan dan 100,70 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Lengayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada kedalaman 84 km.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi," katanya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Daryono mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 06.05.23 WIB itu dirasakan di daerah Padang, Padang Panjang, dan Pesisir Selatan, dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Ia menambahkan hingga pukul 06.55 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengatakan BMKG mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,69 Lintang Selatan dan 100,70 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Lengayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada kedalaman 84 km.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi," katanya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Daryono mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 06.05.23 WIB itu dirasakan di daerah Padang, Padang Panjang, dan Pesisir Selatan, dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Ia menambahkan hingga pukul 06.55 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengatakan BMKG mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)