Sawahlunto (ANTARA) - Isu penculikan anak menjadi pertanyaan yang banyak diajukan masyarakat Sawahlunto, Sumatera Barat ketika bertemu dengan jajaran Polres Sawahlunto dalam kegiatan Jum'at Curhat.
Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan dari tiga lokasi yang diselenggarakan 'Jum'at Curhat', pada dua lokasi masyarakat setempat menanyakan isu penculikan anak tersebut.
"Hari ini kami laksanakan program Jum'at Curhat di Desa Sijantang, SD Negeri 13 Sungai Durian dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pondok Pesantren Ababil Desa Lunto Timur. Di SD Negeri 13 Sungai Durian dan di BLK Desa Lunto Timur, masyarakat menanyakan tentang isu penculikan anak yang banyak beredar dari media sosial maupun mulut ke mulut dalam waktu seminggu belakangan ini," katanya.
Ia menyebut jajarannya menjawab dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa isu penculikan anak itu setelah diselidiki ternyata hoaks atau tidak benar.
"Kami ingatkan kepada masyarakat dan anak-anak untuk tetap waspada, jangan mudah percaya dan mudah diajak oleh orang-orang yang tidak dikenal. Karena walaupun penculikan itu hanya isu hoax, namun kalau anak-anak tidak waspada maka itu menciptakan kesempatan yang nanti bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab," ujar dia mengingatkan.
Masih sekaitan dengan kewaspadaan itu, Kapolres Sawahlunto menyampaikan jajarannya mengajarkan kepada anak-anak pelajar SD Negeri 13 Sungai Durian itu bagaimana teknik-teknik melepaskan diri apabila dipegang secara paksa oleh orang lain.
"Intinya kami mengajak masyarakat agar tetap tenang, tidak panik dan resah dengan isu-isu tersebut. Pada saat yang bersamaan kamu juga mengajak masyarakat senantiasa waspada, kemudian kami sampaikan tips-tips dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan," katanya.
Informasi-informasi yang disampaikan jajaran Polres Sawahlunto dalam program Jum'at Curhat itu memperoleh sambutan positif dan antusias dari para peserta.
Kepala SD Negeri 13 Sungai Durian Rahmayuti mengaku pihaknya sudah lebih tenang setelah mendengarkan informasi dari polisi tentang isu penculikan anak.
"Wali murid, pelajar dan para guru kami memang sedang cemas dengan isu penculikan anak yang ramai beredar seminggu ini. Datangnya Polres Sawahlunto ke sekolah memberikan kabar yang benar tentang isu tersebut membuat kami tenang dan mengerti harus bersikap seperti apa untuk berhati-hati," kata dia.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Lunto Timur Wetrianto, menurut dia warga senang dan berterima kasih karena jajaran Polres datang langsung ke desa mereka untuk menyampaikan informasi.
"Memang informasi itu sekarang bisa juga disampaikan melalui teknologi informasi seperti media sosial. Namun untuk di desa-desa, kehadiran langsung seperti yang dilakukan Polres Sawahlunto dalam Jum'at Curhat sekarang ini lebih bagus karena lebih terasa kedekatan dan silahturrahim yang dibangun," ujarnya.
Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan dari tiga lokasi yang diselenggarakan 'Jum'at Curhat', pada dua lokasi masyarakat setempat menanyakan isu penculikan anak tersebut.
"Hari ini kami laksanakan program Jum'at Curhat di Desa Sijantang, SD Negeri 13 Sungai Durian dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pondok Pesantren Ababil Desa Lunto Timur. Di SD Negeri 13 Sungai Durian dan di BLK Desa Lunto Timur, masyarakat menanyakan tentang isu penculikan anak yang banyak beredar dari media sosial maupun mulut ke mulut dalam waktu seminggu belakangan ini," katanya.
Ia menyebut jajarannya menjawab dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa isu penculikan anak itu setelah diselidiki ternyata hoaks atau tidak benar.
"Kami ingatkan kepada masyarakat dan anak-anak untuk tetap waspada, jangan mudah percaya dan mudah diajak oleh orang-orang yang tidak dikenal. Karena walaupun penculikan itu hanya isu hoax, namun kalau anak-anak tidak waspada maka itu menciptakan kesempatan yang nanti bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab," ujar dia mengingatkan.
Masih sekaitan dengan kewaspadaan itu, Kapolres Sawahlunto menyampaikan jajarannya mengajarkan kepada anak-anak pelajar SD Negeri 13 Sungai Durian itu bagaimana teknik-teknik melepaskan diri apabila dipegang secara paksa oleh orang lain.
"Intinya kami mengajak masyarakat agar tetap tenang, tidak panik dan resah dengan isu-isu tersebut. Pada saat yang bersamaan kamu juga mengajak masyarakat senantiasa waspada, kemudian kami sampaikan tips-tips dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan," katanya.
Informasi-informasi yang disampaikan jajaran Polres Sawahlunto dalam program Jum'at Curhat itu memperoleh sambutan positif dan antusias dari para peserta.
Kepala SD Negeri 13 Sungai Durian Rahmayuti mengaku pihaknya sudah lebih tenang setelah mendengarkan informasi dari polisi tentang isu penculikan anak.
"Wali murid, pelajar dan para guru kami memang sedang cemas dengan isu penculikan anak yang ramai beredar seminggu ini. Datangnya Polres Sawahlunto ke sekolah memberikan kabar yang benar tentang isu tersebut membuat kami tenang dan mengerti harus bersikap seperti apa untuk berhati-hati," kata dia.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Lunto Timur Wetrianto, menurut dia warga senang dan berterima kasih karena jajaran Polres datang langsung ke desa mereka untuk menyampaikan informasi.
"Memang informasi itu sekarang bisa juga disampaikan melalui teknologi informasi seperti media sosial. Namun untuk di desa-desa, kehadiran langsung seperti yang dilakukan Polres Sawahlunto dalam Jum'at Curhat sekarang ini lebih bagus karena lebih terasa kedekatan dan silahturrahim yang dibangun," ujarnya.