Padang (ANTARA) - Organisasi masyarakat Warga Padang Cinta Damai (WPCD) Kota Padang, Sumatera Barat terus berkomitmen menjadi pemersatu warga lintas etnis, suku dan agama.
"Visi yang kami bangun adalah untuk tetap menjadi Ormas yang terus bisa menjadi wadah pemersatu warga lintas etnis, sebagai bagian dari upaya mendukung program pembangunan di daerah agar tidak merugikan masyarakat banyak," kata Ketua WPCD Kota Padang Aldi Yunaldi di Padang, Selasa.
Dalam upaya makin memantapkan pencapaian visi ke depan, katanya pada momentum Hari Ulang Tahun ke-13 Konsolidasi WPCD tahun ini dinobatkan pembina kehormatan dari unsur tokoh masyarakat, akademisi, politisi dan lainnya.
Sejumlah tokoh yang dinobatkan sebagai pembina kehormatan di antaranya, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Prof, Ganefri, Prof. Eka Putra Wirman (mantan Rektor UIN Imam Bonjol Padang), Dr. Hendri Nofrianto (Rektor ITP), Fadly Amran (Wako Padang Panjang) Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sumbar Hendra Irwan Rahim dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Dalam penentuan tokoh-tokoh yang ditunjuk menjadi pembina kehormatan periode 2023-2026 tersebut, melalui proses diskusi internal, dan juga atas kesediaan tokoh-tokoh yang bersangkutan mengisi formulir.
"Kami berharap keberadaan tokoh pendidikan, tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat, supaya ada support karena hanya mengandalkan anggota kami terbatas juga. Misalnya ada hal-hal yang perlu dibutuhkan kajian akademis sudah ada yang mendukung, begitu juga terkait bidang pemerintahan. WPCD bukan Ormas untuk demo-demo saja," katanya.
Namun kontrol sosial yang menjadi visi dari WPCD yakni mengawal program pembangunan Kota Padang yang merugikan masyarakat banyak, dan hal itu sudah sejak lama dilakukan.
Selain itu, berkaitan dengan berbagai program-program sosial kemasyarakatan telah banyak dilakukan selama ini, di antaranya penghijauan, bedah rumah dan pengadaan ambulance dan lainnya. Namun, apa-apa yang diperbuat dan dijalankan oleh WPCD Padang tidak selalu diekspose.
Dalam momentum HUT WPCD ke-13 juga melantik sebanyak 135 orang sahabat pengurus WPCD untuk 11 kecamatan yang ada di Kota Padang, langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy beberapa hari lalu. Orang-orang yang terlibat di sahabat pengurus kecamatan, adalah generasi milenial umumnya yang punya pengaruh di wilayah masing-masing, sebut Aldi.
Ia juga menyebutkan, pesan dari Wagub dalam sambutan saat pelantikan sahabat pengurus WPCD untuk 11 kecamatan, agar WPCD teruslah sebagai pemersatu warga Kota Padang dari segala etnis, suku, agama.
Meskipun 97 persen Warga Padang adalah Muslim namun jangan menutup untuk satu agama saja. Kelompok WPCD diharapkan sebagai pemersatu seluruh warga Kota Padang.
"Kita tahu warga Padang memang mayoritas Muslim, namun saya yakin Warga Padang Cinta Damai, dan tidak pernah membedakan etnis, agama serta suku. Tidak terjadi di Sumbar, khususnya Kota Padang tak pernah ada pengrusakan tempat ibadah karena warga pada sangat menjunjung tinggi toleransi"kata Aldi mengulangi apa yang disampaikan Wagub Audy.*
"Visi yang kami bangun adalah untuk tetap menjadi Ormas yang terus bisa menjadi wadah pemersatu warga lintas etnis, sebagai bagian dari upaya mendukung program pembangunan di daerah agar tidak merugikan masyarakat banyak," kata Ketua WPCD Kota Padang Aldi Yunaldi di Padang, Selasa.
Dalam upaya makin memantapkan pencapaian visi ke depan, katanya pada momentum Hari Ulang Tahun ke-13 Konsolidasi WPCD tahun ini dinobatkan pembina kehormatan dari unsur tokoh masyarakat, akademisi, politisi dan lainnya.
Sejumlah tokoh yang dinobatkan sebagai pembina kehormatan di antaranya, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Prof, Ganefri, Prof. Eka Putra Wirman (mantan Rektor UIN Imam Bonjol Padang), Dr. Hendri Nofrianto (Rektor ITP), Fadly Amran (Wako Padang Panjang) Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sumbar Hendra Irwan Rahim dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Dalam penentuan tokoh-tokoh yang ditunjuk menjadi pembina kehormatan periode 2023-2026 tersebut, melalui proses diskusi internal, dan juga atas kesediaan tokoh-tokoh yang bersangkutan mengisi formulir.
"Kami berharap keberadaan tokoh pendidikan, tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat, supaya ada support karena hanya mengandalkan anggota kami terbatas juga. Misalnya ada hal-hal yang perlu dibutuhkan kajian akademis sudah ada yang mendukung, begitu juga terkait bidang pemerintahan. WPCD bukan Ormas untuk demo-demo saja," katanya.
Namun kontrol sosial yang menjadi visi dari WPCD yakni mengawal program pembangunan Kota Padang yang merugikan masyarakat banyak, dan hal itu sudah sejak lama dilakukan.
Selain itu, berkaitan dengan berbagai program-program sosial kemasyarakatan telah banyak dilakukan selama ini, di antaranya penghijauan, bedah rumah dan pengadaan ambulance dan lainnya. Namun, apa-apa yang diperbuat dan dijalankan oleh WPCD Padang tidak selalu diekspose.
Dalam momentum HUT WPCD ke-13 juga melantik sebanyak 135 orang sahabat pengurus WPCD untuk 11 kecamatan yang ada di Kota Padang, langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy beberapa hari lalu. Orang-orang yang terlibat di sahabat pengurus kecamatan, adalah generasi milenial umumnya yang punya pengaruh di wilayah masing-masing, sebut Aldi.
Ia juga menyebutkan, pesan dari Wagub dalam sambutan saat pelantikan sahabat pengurus WPCD untuk 11 kecamatan, agar WPCD teruslah sebagai pemersatu warga Kota Padang dari segala etnis, suku, agama.
Meskipun 97 persen Warga Padang adalah Muslim namun jangan menutup untuk satu agama saja. Kelompok WPCD diharapkan sebagai pemersatu seluruh warga Kota Padang.
"Kita tahu warga Padang memang mayoritas Muslim, namun saya yakin Warga Padang Cinta Damai, dan tidak pernah membedakan etnis, agama serta suku. Tidak terjadi di Sumbar, khususnya Kota Padang tak pernah ada pengrusakan tempat ibadah karena warga pada sangat menjunjung tinggi toleransi"kata Aldi mengulangi apa yang disampaikan Wagub Audy.*