Padang (ANTARA) - Panglima TNI periode 2015-2017 Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan jika ulama kuat maka bangsa menjadi kuat sehingga posisi ulama harus diperkuat.
“Sejarah telah membuktikan. Indonesia bisa terlepas dari belenggu penjajahan karena ada peran ulama,” katanya saat seminar nasional kebangsaan umat Islam dengan tema merekat kebersamaan untuk menghadapi tantangan masa depan, Jumat (27/1) di Pangeran Beach Hotel.
Ia menceritakan sejarah Bangsa Indonesia yang berhasil meraih kemerdekaan karena peran dari ulama.
Menurut dia perang melawan penjajah ada yang dipimpin ulama dengan senjata bambu runcing dengan keyakinan untuk menang.
“Termasuk dari Sumbar (Minangkabau) ini, banyak ulama yang berjuang dalam meraih kemerdekaan. Apalagi di Minangkabau sudah ada tatanan yang jelas antara alim ulama, ninik mamak, dan cadiak pandai,” kata dia.
Sementara Wagub Sumbar Audy Joinaldy yang mengatakan dari 5,6 juta rakyat Sumbar, 97 persen ialah beragama Islam.
Audy menegaskan bahwa sepanjang perjalanan berdirinya bangsa, masyarakat Minang ialah bangsa yang nasionalis.
Ia menolak keras adanya nada minor soal Sumbar yang tidak Pancasilais.
"Orang Minang ialah masyarakat muslim yang sangat pancasilais," kata dia
Ia mengatakan tokoh-tokoh pendiri bangsa ialah juga orang Minang, seperti Bung Hatta, Sjahrir dan Tan Malaka. Ia menilai, jika saja di Indonesia akan ada negara bagian, maka menurutnya Sumbar ialah daerah terakhir di Indonesia yang minta merdeka.
Sedangkan Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar menyampaikan peran ulama dan ninik mamak mesti sejalan dalam memperkuat bangsa. Persatuan akan tercapai jika memiliki visi yang sama, pemikiran yang sama, dan tujuan yang sama.
Sementara itu Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menyampaikan seminar ini banyak menghadirkan tokoh-tokoh, yang akan mengulas kondisi bangsa saat ini dari berbagai sisi.
Katanya banyak persoalan bangsa saat yang membuat tercengang jika dibanding dengan zaman sebelumnya. Misalnya, soal KKN, hutang negara dan keteladanan kepemimpinan nasional.
Pada kesempatan itu hadir MUI, perwakilan ormas keagamaan dari Sumbar, Riau, Kepri, dan Jambi.
“Sejarah telah membuktikan. Indonesia bisa terlepas dari belenggu penjajahan karena ada peran ulama,” katanya saat seminar nasional kebangsaan umat Islam dengan tema merekat kebersamaan untuk menghadapi tantangan masa depan, Jumat (27/1) di Pangeran Beach Hotel.
Ia menceritakan sejarah Bangsa Indonesia yang berhasil meraih kemerdekaan karena peran dari ulama.
Menurut dia perang melawan penjajah ada yang dipimpin ulama dengan senjata bambu runcing dengan keyakinan untuk menang.
“Termasuk dari Sumbar (Minangkabau) ini, banyak ulama yang berjuang dalam meraih kemerdekaan. Apalagi di Minangkabau sudah ada tatanan yang jelas antara alim ulama, ninik mamak, dan cadiak pandai,” kata dia.
Sementara Wagub Sumbar Audy Joinaldy yang mengatakan dari 5,6 juta rakyat Sumbar, 97 persen ialah beragama Islam.
Audy menegaskan bahwa sepanjang perjalanan berdirinya bangsa, masyarakat Minang ialah bangsa yang nasionalis.
Ia menolak keras adanya nada minor soal Sumbar yang tidak Pancasilais.
"Orang Minang ialah masyarakat muslim yang sangat pancasilais," kata dia
Ia mengatakan tokoh-tokoh pendiri bangsa ialah juga orang Minang, seperti Bung Hatta, Sjahrir dan Tan Malaka. Ia menilai, jika saja di Indonesia akan ada negara bagian, maka menurutnya Sumbar ialah daerah terakhir di Indonesia yang minta merdeka.
Sedangkan Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar menyampaikan peran ulama dan ninik mamak mesti sejalan dalam memperkuat bangsa. Persatuan akan tercapai jika memiliki visi yang sama, pemikiran yang sama, dan tujuan yang sama.
Sementara itu Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menyampaikan seminar ini banyak menghadirkan tokoh-tokoh, yang akan mengulas kondisi bangsa saat ini dari berbagai sisi.
Katanya banyak persoalan bangsa saat yang membuat tercengang jika dibanding dengan zaman sebelumnya. Misalnya, soal KKN, hutang negara dan keteladanan kepemimpinan nasional.
Pada kesempatan itu hadir MUI, perwakilan ormas keagamaan dari Sumbar, Riau, Kepri, dan Jambi.