New York, (ANTARA) - Wall Street menutup sesi berombak lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terangkat oleh serangkaian data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dan serangkaian laba perusahaan yang beragam, ketika para investor menunggu pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 205,57 poin atau 0,61 persen, menjadi menetap di 33.949,41 poin. Indeks S&P 500 bertambah 44,21 poin atau 1,10 persen, menjadi ditutup pada 4.060,43 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 199,06 poin atau 1,76 persen, menjadi berakhir di 11.512,41 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan konsumer non-primer masing-masing melonjak 3,32 persen dan 2,03 persen, melampaui sektor lainnya. Sektor bahan pokok konsumen tergelincir 0,28 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.

Sementara itu ketiga indeks saham utama AS menguat, momentum saham-saham megacap didukung oleh laporan laba Tesla Inc yang mengalahkan perkiraan dan proyeksi penjualan yang optimis, membantu menempatkan Nasdaq di posisi terdepan.

Kumpulan data menunjukkan ekonomi AS bernasib lebih baik pada kuartal keempat dari perkiraan para analis, dan pasar tenaga kerja tetap ketat, meskipun ada tanda-tanda melemahnya permintaan. Ini adalah pedang bermata dua bagi investor, karena dapat memberanikan Fed untuk mempertahankan suku bunga utama pada tingkat restriktif lebih lama.

Sementara itu pasar keuangan sebagian besar memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dari bank sentral pada Rabu depan (1/2/2023), sentimen itu tidak bulat.

"Data ekonomi memiliki sesuatu di dalamnya untuk semua orang; untuk para pemimpi yang menganggap ekonomi cukup lambat untuk menahan The Fed, dan pesimis yang berpikir pertumbuhan masih terlalu panas bagi The Fed untuk mundur," kata David Carter, direktur pengelola di JPMorgan Private Bank di New York.

"Harapan bukanlah strategi investasi, dan fakta ekonomi dapat segera membebani pasar," tambah Carter. "Ketidakpastian terbesar adalah apa yang akan terjadi di paruh tahun ini."

Musim laporan keuangan kuartal keempat telah mencapai langkah penuh, dengan lebih dari seperempat perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 69 persen telah mengalahkan perkiraan konsensus, naik dari 67 persen pada Rabu (25/1/2023), menurut Refinitiv.

Para analis sekarang memperkirakan agregat laba kuartal keempat turun 2,7 persen, lebih buruk dari penurunan tahun-ke-tahun 1,6 persen yang terlihat pada 1 Januari, tetapi meningkat dari penurunan tahunan 3,0 persen pada Rabu (25/1/2023), menurut Refinitiv.

Tesla Inc memberikan salah satu dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq, sahamnya melonjak 11,0 persen setelah menyampaikan laporan keuangannya.

Chevron Corp mengumumkan akan melipatgandakan anggarannya untuk pembelian kembali saham, yang membuat saham perusahaan minyak tersebut melonjak 4,9 persen.

Di antara pecundang, IBM Corp tergelincir 4,5 persen setelah perusaaan menngumumkan akan memangkas pekerjanya dan mendivestasi beberapa aset setelah gagal mencapai target kas tahunannya.

Saham Bed Bath & Beyond Ink anjlok 22,2 persen setelah peritel perlengkapan rumah itu menerima pemberitahuan gagal bayar dari JPMorgan Chase. Southwest Airlines Co tergelincir 3,2 persen setelah memperingatkan kerugian kuartal saat ini.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,34 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,93 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (*)




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall St ditutup di zona hijau, data PDB redakan kekhawatiran resesi

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024