Padang (ANTARA) - Pemerintah Sumatera Barat melalui Dinas Pariwisata Sumatera Barat menggandeng seluruh komunitas Tionghoa di Kota Padang dalam menyelenggarakan Festival Cap Go Meh yang merupakan puncak perayaan Imlek yang akan digelar pada 5 Februari 2023.
Penasehat Panitia Festival Cap Go Meh, Albert Hendra Lukman saat jumpa pers di Padang, Selasa mengatakan perayaan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya karena ini perdana usai adanya pembatasan karena pandemi COVID-19.
Menurut dia Festival Cap Go Meh merupakan rangkaian puncak dari Imlek yang dilaksanakan oleh komunitas Tionghoa dan ini yang coba dilestariakan nilai budaya yang dianut oleh komunitas Tionghoa yang didukung oleh Pemprov Sumbar dan Pemkot Padang.
"Ini sejalan dengan sektor budaya yang menjadi komoditi pariwisata dan menjadi bagian dari kegiatan pariwisata Sumbar tahun ini dalam Visit Beautiful West Sumatera 2023,"kata dia.
Ia mengatakan festival ini akan melibatkan 3.000 peserta yang menjalankan peran masing-masing dan tentu jumlah orang yang akan datang lebih banyak dari jumlah tersebut.
Dalam perayaan kali ini, lanjutnya seluruh komunitas Tionghoa di Kota Padang terlibat mulai dari sembilan perkumpulan atau Ji Se hingga perkumpulan sosial Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan PSKP Santo Yusuf.
"Kita akan tampilkan semua atraksi hingga sipasan dari HBT dan HTT yang keluar secara serentak. Ini baru pertama kali terjadi," kata dia.
Menurut dia sipasan ini nantinya akan diarak mulai dari Jembatan Siti Nurbaya hingga Kota Tua yang dilaksanakan pada Minggu (5/2). Selain itu ada penampilan naga dari Brimob Polda Sumbar, Fire Dance dari Bali, marching Band IPDN Baso hingga Reog Singo Budoyo dari Dharmasyara.
Kegiatan ini dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi atraksi budaya nusantara tanpa menghilangkan tradisi yang dianut oleh orang Tionghoa.
"Festival Cap Go Meh merupakan kegiatan puncak dalam perayaan Imlek yang dimulai dengan Pasar Malam Imlek yang digelar 11-15 Januari 2023, dilanjutkan Bazar HBT dan WHBT 27 Januari hingga 5 Februari. Festival ini mengambil tema Cap Go Meh adalah kita," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Parwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan Festival Cap Go Meh merupakan satu dari 77 kegiatan yang tercatat dalam kalender wisata Sumatera Barat.
"Kita serius dalam menjalankan kegiatan ini dan sesuai dengan perintah gubernur bahwa kegiatan pariwisata yang dalam kalender tidak boleh kaleng-kaleng," kata dia.
Ia mengatakan kegiatan ini didukung penuh anggaran APBD Sumbar yang bernilai hingga Rp1 miliar dan dibantu pihak lain agar festival ini dapat berjalan dengan baik mulai dari Pasar Malam Imlek hingga Festival Cap Go Meh.
"Kita melakukan jumpa pers kali ini untuk melakukan promosi agar wisatawan nusantara datang ke Padang menyaksikan kegiatan ini. Kami juga mengundang Duta Besar China untuk Indonesia dan undangannya sudah akan dikirimkan," kata dia.