Pulau Punjung, (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) agar pemanfaatannya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
"Harapan kami dengan selesainya pembangunan ini, pertama adalah soal pemeliharaannya, karena bagaimanapun pemeliharaan itu tidak mudah, lebih sulit dari proses pembangunannya," katanya di Pulau Punjung, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki saat memberi sambutan pada peresmian Masjid Agung Dharmasraya yang terletak di Jalan Lintas Sumatera Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.
Mengenai pemeliharaan, Menteri mencontohkan pemeliharaan di Masjid Istiqlal, dalam hal tersebut pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sampai turun tangan untuk menyelesaikan persoalan yang ada saat itu.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung terutama yang berkaitan dengan kebersihan, seperti kamar mandi dan tempat wudhu, dan lainnya. Hal tersebut jangan sampai kotor apalagi tidak diurus nantinya.
Selain itu, ia berpesan agar aset infrastruktur yang sudah dibangun agar dijaga dengan baik, tidak hanya Masjid Agung tapi juga infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Dharmasraya.
Ia mengatakan pembangunan Masjid Agung Dharmasraya adalah bentuk kolaborasi antara Pemerintah Daerah Dharmasraya dan pemerintah pusat, dimana pembangunan gedungnya didanai melalui APBD dan landskape atau taman dibantu melalui APBN.
Pada kesempatan itu Menteri juga menyampaikan kekagumannya terhadap Masjid Agung Dharmasraya yang didesain dengan prinsip green building, sebagaimana yang dirasakan suasana ruangan yang tetap sejuk meski tanpa pendingin.
"Seperti yang kita rasakan semilir angin sangat terasa, ruangan masjid tetap sejuk meskipun tanpa AC," katanya.
Sementara, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan pembangunan Masjid Agung Dharmasraya sudah dimulai sejak 2018 dengan anggaran tahun jamak, total dana yang digunakan mencapai Rp103 miliar bersumber dari APBD.
Menurutnya proses pembangunan Masjid Agung Dharmasraya dapat terlaksana berkat dukungan pemerintah pusat melalui penyerahan lahan dan bantuan pembangunan lanskape atau taman masjid.
"Pak Menteri, lahan Masjid Agung ini dulunya aset pemerintah pusat, kalau ini dibeli tidak cukup uang daerah, jadi saat pak presiden berkunjung ke Dharmasraya pada 2018 saya sampaikan niat untuk membangun Masjid ini, dan Alhamdulillah saat itu pak Jokowi langsung mengiyakan dan meminta mengurus administrasi peralihan aset tersebut. Begitu juga dengan pembangunan lanskape pemerintah pusat membantu kurang lebih Rp17 miliar," ungkapnya.
Ia menambahkan, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Dharmasraya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Basuki yang sudah berkenan meresmikan Masjid Agung, diharapkan dengan kehadiran pak menteri memberi dampak terhadap pembangunan Dharmasraya ke depan. (*)
"Harapan kami dengan selesainya pembangunan ini, pertama adalah soal pemeliharaannya, karena bagaimanapun pemeliharaan itu tidak mudah, lebih sulit dari proses pembangunannya," katanya di Pulau Punjung, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki saat memberi sambutan pada peresmian Masjid Agung Dharmasraya yang terletak di Jalan Lintas Sumatera Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.
Mengenai pemeliharaan, Menteri mencontohkan pemeliharaan di Masjid Istiqlal, dalam hal tersebut pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sampai turun tangan untuk menyelesaikan persoalan yang ada saat itu.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung terutama yang berkaitan dengan kebersihan, seperti kamar mandi dan tempat wudhu, dan lainnya. Hal tersebut jangan sampai kotor apalagi tidak diurus nantinya.
Selain itu, ia berpesan agar aset infrastruktur yang sudah dibangun agar dijaga dengan baik, tidak hanya Masjid Agung tapi juga infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Dharmasraya.
Ia mengatakan pembangunan Masjid Agung Dharmasraya adalah bentuk kolaborasi antara Pemerintah Daerah Dharmasraya dan pemerintah pusat, dimana pembangunan gedungnya didanai melalui APBD dan landskape atau taman dibantu melalui APBN.
Pada kesempatan itu Menteri juga menyampaikan kekagumannya terhadap Masjid Agung Dharmasraya yang didesain dengan prinsip green building, sebagaimana yang dirasakan suasana ruangan yang tetap sejuk meski tanpa pendingin.
"Seperti yang kita rasakan semilir angin sangat terasa, ruangan masjid tetap sejuk meskipun tanpa AC," katanya.
Sementara, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan pembangunan Masjid Agung Dharmasraya sudah dimulai sejak 2018 dengan anggaran tahun jamak, total dana yang digunakan mencapai Rp103 miliar bersumber dari APBD.
Menurutnya proses pembangunan Masjid Agung Dharmasraya dapat terlaksana berkat dukungan pemerintah pusat melalui penyerahan lahan dan bantuan pembangunan lanskape atau taman masjid.
"Pak Menteri, lahan Masjid Agung ini dulunya aset pemerintah pusat, kalau ini dibeli tidak cukup uang daerah, jadi saat pak presiden berkunjung ke Dharmasraya pada 2018 saya sampaikan niat untuk membangun Masjid ini, dan Alhamdulillah saat itu pak Jokowi langsung mengiyakan dan meminta mengurus administrasi peralihan aset tersebut. Begitu juga dengan pembangunan lanskape pemerintah pusat membantu kurang lebih Rp17 miliar," ungkapnya.
Ia menambahkan, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Dharmasraya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Basuki yang sudah berkenan meresmikan Masjid Agung, diharapkan dengan kehadiran pak menteri memberi dampak terhadap pembangunan Dharmasraya ke depan. (*)