Painan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan melalui Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat melakukan pertemuan  Nagari Siaga  bagi Petugas Promkes dan Bidan desa se-kabupaten di Painan,   Kamis. 

Pertemuan Nagari Siaga itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Pesisir Selatan Syahrizal Antoni Sy  didampingi Kabid Kesmas  Fitria Nibras  dan Kasi Promkes, Emmi Fauzianti.

Dalam sambutannya, Syahrizal menyatakan  Nagari Siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan yang lahir sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung selesai. 

Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. 

Bencana alam yang sering menimpa bangsa Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia.

Ia menjelaskan nagari siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.  

"Nagari siaga melibatkan  peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat nagari, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri," ujarnya.

Konsep nagari  siaga  membangun suatu sistem di suatu nagari yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat di bimbing seorang bidan dan dua  kader desa. 

Di samping itu, juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu 

Ia menjelaskan kegiatan pokok dalam Nagari Siaga adalah Surveilans dan pemetaan, setiap ada masalah kesehatan di rumah tangga akan dicatat dalam kartu sehat keluarga. 

Selanjutnya, peta tersebut dipaparkan di poskesdes. Perencanaan partisipatif dilaksanakan melalui survei mawas diri (SMD) dan musyawarah masyarakat desa (MMD). 

 


Pewarta : Relis
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024