Solok (ANTARA) - Sejumlah warga membersihkan sisa material banjir yang melanda di beberapa titik, yakni Sawah Pasir, Lubuk Aie Mati belakang SMEA BM, dan Salayo di sepanjang aliran sungai Batang Lembang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Salah seorang warga yang terdampak banjir Irma Wati (42) di Koto Baru, Kamis mengatakan ia beserta keluarganya baru bisa membersihkan rumahnya dari material banjir pagi tadi.
"Karena tadi malam kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir," ujar dia.
Ia mengatakan banjir tersebut merendam rumahnya yang beralamat di Jorong Simpang, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung itu pada pukul 16.00 WIB dan baru surut pada pukul 20.00 WIB, kemarin (16/11).
Air banjir itu diduga berasal dari pertemuan antara air sungai Batang Lembang dari arah Gantung Cari dan Sungai Batang Lembang dari arah Bukit Gadang.
"Di tempat tinggal kami ini memang sering terjadi banjir. Cuma tahun ini debit air cukup tinggi. Air kurang lebih sekitar 1 meter setengah sehingga kami sekeluarga terpaksa diungsikan," kata dia.
Selain itu, peristiwa banjir tersebut juga menghanyutkan beberapa hewan ternak warga dan merendam beberapa sawah serta ladang warga.
Salah seorang warga yang terdampak banjir Vera wati (42) juga mengatakan kendaraan motornya sempat terbawa arus air banjir. Namun akhirnya bisa diselamatkan.
"Beberapa ladang juga terdampak," katanya.
Sampai saat ini warga yang terdampak banjir tersebut belum mendapatkan bantuan logistik dan bantuan apa pun.
Di samping itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Solok Armen menyebutkan berdasarkan laporan sementara data kejadian bencana banjir di beberapa titik di Kabupaten Solok, yakni Sawah pasir terdampak sekitar 50 KK dan telah diungsikan.
Selanjutnya di daerah Lubuk Aie Mati belakang SMEA BM warga yang terdapat telah diungsikan, dan di daerah Salayo di sepanjang aliran sungai Batang Lembang status waspada.
Lebih lanjut, ia menyebutkan juga terjadi peristiwa longsor di sejumlah rumah warga yang rusak parah di Lubuk Selasih Solok, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar supaya meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam hidrometeorologi berupa longsor dan banjir susulan. Karena melihat intensitas hujan yang masih cukup tinggi.
Salah seorang warga yang terdampak banjir Irma Wati (42) di Koto Baru, Kamis mengatakan ia beserta keluarganya baru bisa membersihkan rumahnya dari material banjir pagi tadi.
"Karena tadi malam kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir," ujar dia.
Ia mengatakan banjir tersebut merendam rumahnya yang beralamat di Jorong Simpang, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung itu pada pukul 16.00 WIB dan baru surut pada pukul 20.00 WIB, kemarin (16/11).
Air banjir itu diduga berasal dari pertemuan antara air sungai Batang Lembang dari arah Gantung Cari dan Sungai Batang Lembang dari arah Bukit Gadang.
"Di tempat tinggal kami ini memang sering terjadi banjir. Cuma tahun ini debit air cukup tinggi. Air kurang lebih sekitar 1 meter setengah sehingga kami sekeluarga terpaksa diungsikan," kata dia.
Selain itu, peristiwa banjir tersebut juga menghanyutkan beberapa hewan ternak warga dan merendam beberapa sawah serta ladang warga.
Salah seorang warga yang terdampak banjir Vera wati (42) juga mengatakan kendaraan motornya sempat terbawa arus air banjir. Namun akhirnya bisa diselamatkan.
"Beberapa ladang juga terdampak," katanya.
Sampai saat ini warga yang terdampak banjir tersebut belum mendapatkan bantuan logistik dan bantuan apa pun.
Di samping itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Solok Armen menyebutkan berdasarkan laporan sementara data kejadian bencana banjir di beberapa titik di Kabupaten Solok, yakni Sawah pasir terdampak sekitar 50 KK dan telah diungsikan.
Selanjutnya di daerah Lubuk Aie Mati belakang SMEA BM warga yang terdapat telah diungsikan, dan di daerah Salayo di sepanjang aliran sungai Batang Lembang status waspada.
Lebih lanjut, ia menyebutkan juga terjadi peristiwa longsor di sejumlah rumah warga yang rusak parah di Lubuk Selasih Solok, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar supaya meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam hidrometeorologi berupa longsor dan banjir susulan. Karena melihat intensitas hujan yang masih cukup tinggi.