Padang (ANTARA) -
Pakan yang berkualitas atau hijauan pakan menjadi faktor pendukung utama keberhasilan produksi ternak ruminansia tidak terkecuali susu pada sapi perah.
 
Sedangkan faeces dari sapi yang difermentasi menjadi pupuk kandang atau organik dapat menjadi penentu baik atau tidaknya kualitas hijauan pakan tersebut.
 
Dengan kata lain pemahaman informasi dan penggunaan teknologi kedua aspek yakni pembuatan pakan dan pengolahan pupuk organik tersebut perlu dimiliki semua peternak sapi perah.
 
Dalam hal ini upaya penyuluhan dan pengajaran kepada kelompok ternak perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk menunjang pengembangan dan peningkatan produksi sapi tersebut.  
 
Hal ini yang menjadi dasar Tim pengabdian masyarakat Fakultas Peternakan Unand yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Mardiati Zein, MS dan anggota Dr. Ir. Arief, MS dan Dr. Roni Pazla, S.Pt, MP melakukan penyuluhan pakan sapi perah dan pengolahan pupuk organik dari limbah kotoran sapi pada Kelompok Tani Harapan Makmur Lubuk Minturun Kota Padang.
 
Kegiatan yang dilaksanakan pada 12 November 2022 di salah satu rumah anggota kelompok Tani Harapan Makmur Lubuk Minturun Kota Padang ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknologi peternak dalam menyusun serta menentukan pakan sapi perah yang implementasinya pada perbanyak produksi susu sekaligus meningkatkan pendapatan peternak. 
 
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan pakan yang baik untuk sapi perah guna mengoptimalkan kualitas susu sasarannya dengan menggunakan hijauan kualitas dan konsentrat yang sesuai sapi perah sehingga produksi susu dapat ditingkatkan.
 
Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan pengolahan pupuk organik dari limbah kotoran sapi yang tujuannya untuk memberikan pengetahuan sekaligus teknologi kepada kelompok ternak dalam pemanfaatan faeces sapi untuk pengolahan menjadi pupuk organik
 
Alasan bermitra dengan Kelompok Tani Harapan Makmur Lubuk Minturun Kota Padang karena merupakan kelompok tani ternak yang bergerak di bidang usaha pertanian dan peternakan, khususnya peternakan Sapi Perah. Selain itu karena Lokasi kelompok terletak di Desa air dingin, Kelurahan Balai Gadang,
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang berhawa sejuk dan memiliki tanah pertanian yang subur, sehingga potensial pengembangan sapi perah berkelanjutan. 
 
Di samping itu Kelompok Tani Harapan Makmur yang yang berdiri tahun 2011 menjadi salah satu kelompok ternak sapi perah yang mendapat bantuan sebanyak 14 ekor sapi perah dari Lembang melalui program bansos dari pemerintah. Secara perlahan usaha ini terus berjalan menjadi salah satu penyuplai penting komoditas susu segar untuk pasar Kota Padang. 
 
Meskipun demikian karena pengalaman beternak yang terbatas, dan minimnya pengetahuan yang terlihat dengan banyaknya ternak yang mati pada tahun 2014, menyebabkan anggota kelompok ini berjalan terseok-seok karena keterbatasan dana.
 
Total produksi susu yang dihasilkan oleh mitra saat ini hanya 45-50 liter/hari dari 5 ekor sapi laktasi, jika dirata-ratakan lebih kurang 10 liter/ekor/hari. Dalam
operasional kandang mitra mempekerjakan satu orang tenaga kerja untuk memerah susu dan mencari pakan.
 
Salah satu potensi kelompok yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah pengolahan pupuk organic. Selama ini faeces sapi hanya dijual dalam bentuk segar dengan harga murah. Pada hal, kalau dilakukan pengolahan menjadi pupuk organic, 
 
Akan terjadi peningkatan nilai tambah yang cukup besar. Hasil kegiatan Iptekda LIPI pada 2013 menunjukkan bahwa pupuk organik berkualitas dapat dibuat dari berbagai faeces ternak baik sapi maupun ternak kambing. Hasil penerapan teknologi pembuatan pupuk organik menggunakan kotoran sapi menunjukkan bahwa pengolahan pupuk oganik menggunakan bahan tambahan peningkat kualitas menghasilkan kandungan N yang cukup baik yaitu 2.5% yang merupakan kandungan N yang memadai untuk digunakan sebagai pupuk organik 
 
 
Oleh : Tim Pengabdian Masyarakat Faterna Unand

Pewarta : Tim Pengabdian Masyarakat Faterna Unand
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024