Pariaman (ANTARA) - Nelayan di Kota Pariaman, Sumatera Barat mendapatkan bantuan alat tangkap yang dananya bersumber dari APBD kota setempat dan provinsi dengan total anggaran sekitar Rp1,2 miliar pada 2022 guna meningkatkan produksi ikan tangkap di daerah itu.

"Bantuan tersebut belum diserahkan karena masih dalam proses pengadaan," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Dasril melalui Kepala Bidang Perikanan Kelautan Citra Aditur Bahri di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan bantuan alat tangkap untuk nelayan tersebut diberikan guna membantu nelayan meningkatkan tangkapannya sehingga dapat memperbaiki ekonomi keluarga.

Ia merincikan besaran anggaran dari masing-masing sumber pengadaan untuk membantu nelayan di daerah itu yaitu dari APBD Pariaman mencapai Rp699 juta sedangkan dari APBD provinsi mencapai Rp500 juta.

Ia menyebutkan adapun jenis bantuan yang akan diberikan untuk sekitar 20 kelompok nelayan tersebut yaitu di antaranya mesin 13 pk, 15 pk, dan 40 pk, jaring, tempat penyimpanan ikan, dan GPS.

"Masing-masing kelompok dan nelayan menerima bantuan dengan jenis berbeda tergantung usulan mereka masing-masing," katanya.

Ia mengatakan meskipun pada tahun ini nelayan di Pariaman mendapatkan bantuan sekitar Rp1,2 miliar namun angka itu menurun dari 2021 karena tahun sebelumnya daerah itu juga mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp800 juta.

"Tahun ini Pariaman tidak mendapatkan DAK untuk nelayan dan 2023 kemungkinan juga tidak," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat produksi ikan tangkap di daerah itu pada 2021 mencapai 6.229 ton yang naik 25 ton dari 2020 yang tercatat 6.204 ton.

"Peningkatan produksi ikan tangkap di Pariaman tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan dan pemberian bantuan alat tangkap yang baik yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kota," kata DP3 Kota Pariaman, Dasril di Kota Pariaman.

Ia menyebutkan bantuan tersebut berupa kapal fiber, mesin, dan alat tangkap serta pelampung yang disalurkan melalui kelompok nelayan yang ada di Kota Pariaman.

Menurutnya penggunaan kapal fiber lebih menguntungkan dari pada kapal kayu karena perawatan yang mudah.


Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2025