Simpang Empat, Sumatera Barat (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, siap menjadikan Nagari Talu Kecamatan Talamau sebagai daerah ketahanan pangan karena memiliki tanah yang subur dibandingkan nagari lain yang ada di daerah itu.
 
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Rabu, mengatakan Kecamatan Talamau saat ini memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk mendukung ketahanan pangan.
 
Ia menambahkan terdapat enam titik ketahanan pangan yang dapat dikembangkan di lima lokasi dan sudah terpantau oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, berupa budidaya tanaman cabai, bawang dan ikan.
 
"Kelompok tani menanam cabai dan tumbuh cukup bagus. Selain itu potensi perikanan disini juga bagus dengan tersedianya air yang cukup serta tanaman sawah yang memadai," katanya.
 
Untuk itu, pihaknya saat ini terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan adanya Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah maka terdapat tenaga yang handal untuk mengolah semua potensi itu.
 
Dalam kesempatan ini, ia memaparkan program Pemkab Pasaman Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan telah sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi.
 
"Bagaimana mengatasi inflasi salah satunya dengan menyediakan kebutuhan konsumsi rumah tangga agar angka inflasi dapat ditekan," katanya.
 
Oleh karena itu, kolaborasi antara Pemprov dan Pemkab terus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan, baik di bidang pertanian maupun perikanan, salah satunya melalui optimalisasi dana desa.
 
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat kunjungan ke Talu Kecamatan Talamau beberapa waktu lalu mengatakan ketahanan pangan di Pasaman Barat seharusnya bisa lebih baik dari daerah lain karena memiliki tanah yang sangat subur.
 
"Pemprov telah memberikan dana sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan. Pemerintah nagari harus bisa mengatur mekanisme penanaman cabai, bawang dan budidaya ikan di Nagari Talu," katanya.
 
Selain itu, Wali Nagari Talu Mahyudanil menyampaikan program yang telah dijalankan merupakan bentuk respon nagari kepada kebijakan pusat dalam rangka menciptakan ketersediaan pangan.
 
"Sebenarnya menanam cabai dan membudidayakan ikan merupakan hal biasa. Namun yang menjadi istimewa disini bahwa nagari membuat terobosan baru dengan menggunakan dana nagari atau desa," katanya. 
 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024