Padang (ANTARA) - Bakso merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Selain karena cita rasa bakso yang gurih juga harganya yang relatif terjangkau dan mudah diperoleh.
Cita rasa bakso sangat cocok di lidah orang Indonesia serta bakso memiliki tekstur yang lembut, kenyal, serta daging sapi yang mudah dimakan menjadi daya tarik tersendiri.
Besarnya pasar merupakan peluang dalam melakukan bisnis bakso. Apalagi bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar dan peralatan yang dibutuhkan juga cukup sederhana. Faktor-faktor itu membuat cukup banyak masyarakat yang memulai bisnis ini.
Salah satu kiat agar bisnis bakso dapat bertahan yaitu melakukan inovasi produk. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan yaitu dengan variasi bahan baku bakso. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat bakso salah satunya yaitu jamur tiram.
Bakso pada umumnya terbuat dari daging sapi, daging ayam dan daging ikan. Bakso yang berbahan baku dari sayur seperti jamur tiram belum banyak berada dipasaran.
Jamur tiram dipilih menjadi bahan baku bakso karena memiliki tekstur yang sama dengan daging serta memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan daging.
Keuntungan bakso dari jamur tiram yaitu memanfaatkan konsumen vegetarian yang masih sedikit dilirik oleh pengusaha bakso, meningkatkan umur simpan jamur tiram, dan bahan baku relative murah.
Kelompok Pembudidayaan Jamur Tiram Limau Manis Sejahtera (KWT LMS) merupakan salah satu kelompok penyedia bahan baku jamur tiram. Pada Kelompok ini jamur tiram sering terjadi peningkatan panen maka KWT LMS memanfaatkan peluang bisnis bakso jamur tiram.
Bakso jamur tiram KWT LMS dipasarkan dalam bentuk frozen yang bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tantangan yang dihadapi oleh KWT LMS yaitu mengenalkan bakso jamur tiram menjadi familiar pada masyarakat umum.
Tantangan ini bisa dihadapi dengan cara gencar melakukan promosi pada e-commerece dan aktif mengikuti bazar.Pemanfaatan peluang bisnis bakso jamur tiram diharapkan mampu meningkatkan pembudidaya jamur tiram.*
* Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian Fateta Unand
Cita rasa bakso sangat cocok di lidah orang Indonesia serta bakso memiliki tekstur yang lembut, kenyal, serta daging sapi yang mudah dimakan menjadi daya tarik tersendiri.
Besarnya pasar merupakan peluang dalam melakukan bisnis bakso. Apalagi bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar dan peralatan yang dibutuhkan juga cukup sederhana. Faktor-faktor itu membuat cukup banyak masyarakat yang memulai bisnis ini.
Salah satu kiat agar bisnis bakso dapat bertahan yaitu melakukan inovasi produk. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan yaitu dengan variasi bahan baku bakso. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat bakso salah satunya yaitu jamur tiram.
Bakso pada umumnya terbuat dari daging sapi, daging ayam dan daging ikan. Bakso yang berbahan baku dari sayur seperti jamur tiram belum banyak berada dipasaran.
Jamur tiram dipilih menjadi bahan baku bakso karena memiliki tekstur yang sama dengan daging serta memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan daging.
Keuntungan bakso dari jamur tiram yaitu memanfaatkan konsumen vegetarian yang masih sedikit dilirik oleh pengusaha bakso, meningkatkan umur simpan jamur tiram, dan bahan baku relative murah.
Kelompok Pembudidayaan Jamur Tiram Limau Manis Sejahtera (KWT LMS) merupakan salah satu kelompok penyedia bahan baku jamur tiram. Pada Kelompok ini jamur tiram sering terjadi peningkatan panen maka KWT LMS memanfaatkan peluang bisnis bakso jamur tiram.
Bakso jamur tiram KWT LMS dipasarkan dalam bentuk frozen yang bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tantangan yang dihadapi oleh KWT LMS yaitu mengenalkan bakso jamur tiram menjadi familiar pada masyarakat umum.
Tantangan ini bisa dihadapi dengan cara gencar melakukan promosi pada e-commerece dan aktif mengikuti bazar.Pemanfaatan peluang bisnis bakso jamur tiram diharapkan mampu meningkatkan pembudidaya jamur tiram.*
* Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian Fateta Unand