Padang Panjang (ANTARA) -
Masa remaja identik dengan pergaulan yang cenderung bebas didorong dengan keingintahuan yang amat besar tidak terkecuali persoalan seksual. 
 
Dari data Kementerian Kesehatan tidak sedikit juga kaum remaja wanita yang mengalami "kecelakaan" dalam pergaulan sehingga harus mengalami masalah seksual seperti hamil di luar nikah. 
 
Akibatnya usia remaja pada rentang 13-17 tahun "terpaksa" mengandung dengan masih rendahnya tingkat kematangan dan pengetahuan akan persoalan seksual. 
 
Dampaknya lebih luas peluang anak yang lahir juga akan mengalami kekurangan seperti munculnya stunting hingga keterbelakangan mental. 
 
Hal ini juga disebabkan perempuan muda terlebih remaja belum memahami asupan nutrisi saat hamil, atau kiat-kiat kehamilan. Bahkan tidak sedikit remaja putri tersebut menutupi kehamilannya guna menghindari sanksi sosial, sehingga pemenuhan gizi terhadap dirinya dan bayi yang dikandungnya menjadi rendah.
 
Atas dasar inilah tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Prodi Kebidanan Universitas Baiturrahmah melakukan seminar tentang bahaya kehamilan muda dan pembentukan duta anti stunting yang menyasar siswa SMA di Padang Panjang. 
Capacity Building di SMA Muhammadiyah Padang Panjang tentang bahaya kehamilan muda terhadap stunting anak (ANTARA/ist)
Tim PkM yang diketuai oleh Ira Suryanis, SST, M.Keb dengan anggota Afrah Diba Faisal, SST, M.Keb melakukan pengabdian dengan memberikan seminar kepada siswa SMA Muhammadiyah Padang Panjang pada Juli 2022 lalu. 
 
Dalam kegiatan ini sebanyak 47 orang siswa mengikuti seminar dan diberikan informasi terkait stunting dan bahaya kehamilan muda oleh tim PkM yang juga melibatkan mahasiswa Unbrah. 
 
Kegiatan yang juga dilaksanakan dalam rangka University Social Responsibility V tersebut menjaring siswa sebagai duta anti stunting yang nantinya akan mengenalkan bahaya stunting dan kehamilan muda kepada siswa lainnya di Padang Panjang. 
 
Manfaat dari kegiatan pengabdian ini untuk mencegah sejak dini munculnya stunting akibat rendahnya pengetahuan terkait hal tersebut. 
 
Di samping itu juga seminar ini mengingatkan kepada guru untuk memberikan pengawasan kepada siswa kemungkinan terjadinya seks bebas yang berujung kehamilan muda dan kemudian berimplikasi pada kejadian stunting. 
 
 

 
*) Dosen Kebidanan Unbrah juga Sekretaris Lembaga Pengembangan Pengajaran dan Penjaminan Mutu Unbrah

Pewarta : Ira Suryanis, S.ST, M. Keb*
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024