Sarilamak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat memaksimalkan keberadaan homestay untuk menampung wisatawan yang menginap karena hingga saat ini belum ada satupun hotel yang berada di daerah tersebut.
 
"Kabupaten Limapuluh Kota tidak memiliki Hotel, baik itu hotel melati maupun hotel berbintang yang ada hanya Homestay dan banyak di kunjungi wisatawan untuk menginap," kata Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Limapuluh Kota, Ali Hasan di Sarilamak, Selasa.
 
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini di Kabupaten Limapuluh Kota terdapat 128 homestay yang sebanyak 112 homestay di Harau dan 16 lain di Kampuang Sarugo, Koto Tinggi.
 
Menurutnya tingkat ocuvansi atau hunian homestay yang ada di Limapuluh Kota itu terbilang baik, rata-rata tingkat hunian mencapai 80 persen.
 
"Wisatawan cukup nyaman menginap di homestay apabila diberikan pelayanan maksimal sehingga diperlukan tata kelola yang baik," katanya.
 
Menurut dia, dengan baiknya tata kelola homestay di Limapuluh Kota dapat memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak.
 
Selain itu, sambungnya juga dibutuhkan Digitalisasi Homestay sehingga juga meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang datang ke Limapuluh Kota. 
 
"Senin (19/9) lalu dilaksanakan pelatihan tata kelola dan digitalisasi homestay. Pelatihan itu diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang datang ke Limapuluh Kota," katanya.
 
Dalam pelatihan yang dilaksanakan di Desa Wisata Kampung Minang Nagari Sumpu, Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar tersebut ikut sebanyak 20 orang pelaku usaha homestay di Kecamatan Harau, 16 pelaku homestay dari Kampuang Sarugo, dan empat orang pemuka masyarakat Limapuluh Kota.
 
Dikatakannya, bertindak sebagai narasumber Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dengan materi gambaran pengelolaan homestay berbasis pariwisata halal. 
 
Selanjutnya Dinas Pariwisata Tanah Datar dengan materi pertumbuhan homestay di Tanah Datar, Praktisi Pariwisata dari Tim SANAK Sumbar, Yuliza Zen dengan materi strategi pengelolaan homestay di desa wisata.

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024