Lubukbasung (ANTARA) -
Sebanyak 90 unit komputer milik SMKN 1 Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat rusak selama Januari sampai 12 September 2022, dampak dari voltase arus listrik rendah, sehingga daya tidak mencukupi di sekolah itu.
Pelaksana tugas Kepala SMKN 1 Lubukbasung, Zetri Formen di Lubukbasung, Selasa, mengatakan komputer milik sekolah itu ada 250 unit, kondisi baik 160 unit dan rusak 90 unit.
"Ke 90 unit komputer itu rusak saat proses belajar mengajar secara tatap muka dimulai setelah libur akibat pandemi COVID-19," katanya.
Ia mengatakan, saat itu siswa sedang mengikuti pratek di labor komputer, namun stok kontak pada KWH membalik saat seluruh komputer hidup.
Akibatnya, komputer di labor mengalami rusak setelah sering terjadinya kondisi itu saat proses belajar mengajar.
"AC milik sekolah juga rusak dua unit dan apabila komputer dihidupkan, maka bakal terjadi gangguan listrik," katanya.
Ia menambahkan, SMKN 1 Lubukbasung telah menghubungi pihak PT PLN Rayon Lubukbasung untuk mengatasi permasalahan itu dan petugas datang ke sekolah untuk memeriksa KWH.
Selain itu, menambah daya listrik di SMKN 1 Lubukbasung dari 25.000 VA menjadi 33.000 VA, namun kondisi tidak ada perubahan.
Untuk itu, ia berharap PT PLN Rayon Lubukbasung untuk memperbaiki atau menambah travo di sekolah, agar tidak ada gangguan dan tidak alat elektronik milik sekolah yang rusak.
Pihak sekolah sudah mengajukan surat ke PT PLN Rayon Lubukbasung untuk menyikapi itu pada Juni 2022, tetapi belum ada realisasinya.
"Saya berharap segera disikapi, karena kita berencana akan menambah komputer untuk kebutuhan labor. Namun kondisi seperti ini, tidak jadi pengadaan. Kondisi arus seperti ini juga mengganggu proses ujian menggunakan komputer," katanya.
Total siswa SMKN 1 Lubukbasung 962 orang berasal dari jurusan yakni, Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, Akutansi Keuangan Lembaga, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Sepeda Motor dan Multi Media.
Sementara Manajer PT PLN Persero Unit Layanan Pelayanan (ULP) Lubukbasung, Gatot Catur Jatmiko menyarankan agar pihak sekolah untuk membuat surat permohonan konsultasi gangguan yang terjadi di SMKN 1 Lubukbasung.
"Sebelumnya kita telah menurunkan tim untuk menyikapi gangguan itu ke sekolah," katanya. (*)