Padang (ANTARA) - Dukung program konversi kompor gas ke kompor induksi oleh pemerintah, PLN gencar lakukan berbagai aksi. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang misalnya, rutin akrabkan kompor induksi kepada masyarakat pada berbagai event lokal daerah maupun kegiatan rutin PLN.
Terakhir, PLN UP3 Padang hadir pada pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (PU BMCKTR) Provinsi Sumbar.
Bertempat di ruang rapat DWP Dinas PU BMCKTR Provinsi Sumbar, tim PLN UP3 Padang sosialisasikan mengenai keunggulan kompor induksi, latar belakang pemerintah menargetkan konversi kompor gas ke kompor induksi, hingga kesiapan PLN terhadap konversi kompor gas ke kompor induksi, seperti dirilis, Rabu.
Mufrizal, Analyst Kinerja Niaga PLN UP3 Padang dalam sosialisasinya menyampaikan, PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena kompor induksi sudah terbukti aman, mudah digunakan, dan efisien.
Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Disampaikan Mufrizal, kompor induksi tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya.
Sementara dari segi efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat memberikan efisiensi sekitar 60 persen.
''Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan,'' terang Mufrizal, Rabu (31/08).
Sedangkan biaya kebutuhan listrik per bulan untuk menggunakan kompor induksi diasumsikan sebesar 82 kWh, dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. ''Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465,'' lanjut Mufrizal.
Mendorong masyarakat menggunakan kompor induksi, PLN pun masih melanjutkan Program "Nyaman Kompor Induksi". Yaitu Program Promo Biaya Penambahan Daya 1 phasa hingga maksimal 11.000 VA, hanya dengan membayar Rp150 Ribu. Biaya promo diberikan setelah pelanggan melakukan pembelian kompor induksi melalui marketplace atau partner yang yang bekerja sama dengan PLN.
Di tempat terpisah, Manager UP3 Padang Jeffri Husni menyampaikan, PLN siap mendukung masyarakat untuk lebih percaya diri kompor induksi.
''Suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal untuk penambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar. Jadi pelanggan tidak perlu khawatir. Mari gunakan kompor induksinya, kami urus listriknya,'' ungkapnya.
Dengan beralih ke kompor induksi, lanjut Jeffri, masyarakat mendukung pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi nasional dengan beralih dari gas yang mayoritas adalah energi impor, menjadi menggunakan listrik yang merupakan energi domestik.*
Pihak PLN UIW Sumbar terlihat sedang sosialisasi program konversi kompor gas ke kompor induksi. (ANTARA/HO-PLN)
Terakhir, PLN UP3 Padang hadir pada pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (PU BMCKTR) Provinsi Sumbar.
Bertempat di ruang rapat DWP Dinas PU BMCKTR Provinsi Sumbar, tim PLN UP3 Padang sosialisasikan mengenai keunggulan kompor induksi, latar belakang pemerintah menargetkan konversi kompor gas ke kompor induksi, hingga kesiapan PLN terhadap konversi kompor gas ke kompor induksi, seperti dirilis, Rabu.
Mufrizal, Analyst Kinerja Niaga PLN UP3 Padang dalam sosialisasinya menyampaikan, PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena kompor induksi sudah terbukti aman, mudah digunakan, dan efisien.
Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Disampaikan Mufrizal, kompor induksi tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya.
Sementara dari segi efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat memberikan efisiensi sekitar 60 persen.
''Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan,'' terang Mufrizal, Rabu (31/08).
Sedangkan biaya kebutuhan listrik per bulan untuk menggunakan kompor induksi diasumsikan sebesar 82 kWh, dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. ''Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465,'' lanjut Mufrizal.
Mendorong masyarakat menggunakan kompor induksi, PLN pun masih melanjutkan Program "Nyaman Kompor Induksi". Yaitu Program Promo Biaya Penambahan Daya 1 phasa hingga maksimal 11.000 VA, hanya dengan membayar Rp150 Ribu. Biaya promo diberikan setelah pelanggan melakukan pembelian kompor induksi melalui marketplace atau partner yang yang bekerja sama dengan PLN.
Di tempat terpisah, Manager UP3 Padang Jeffri Husni menyampaikan, PLN siap mendukung masyarakat untuk lebih percaya diri kompor induksi.
''Suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal untuk penambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar. Jadi pelanggan tidak perlu khawatir. Mari gunakan kompor induksinya, kami urus listriknya,'' ungkapnya.
Dengan beralih ke kompor induksi, lanjut Jeffri, masyarakat mendukung pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi nasional dengan beralih dari gas yang mayoritas adalah energi impor, menjadi menggunakan listrik yang merupakan energi domestik.*