​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Masyarakat di Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat melakukan aksi "Buru Mancik" atau berburu hama tikus setelah mewabahnya binatang pengerat itu dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikurtura memberikan motivasi dan pengarahan serta pengadaan sarana pengendalian hama itu ke ratusan petani di Kecamatan Kamang Magek, Selasa.
 
"Kami bersama Pemkab Agam mendukung penuh kegiatan yang diikuti oleh petani di Jorong Halalang, Nagari Kamang Mudiak untuk pengendalian hama yang meresahkan dan merugikan ratusan warga ini, ada sarana berupa racun tikus, belerang, brankus dan alat solder," kata Brigade Perlindungan Dinas Perkebunan Sumbar, Mustafa.
 
Ia mengatakan pihaknya memberikan sosialisasi tentang teori pengendalian hama tikus dan cara pemakaian alat pembasmi hama untuk dipakai petani.
 
"Eksekusinya tetap dilakukan petani, kami utamakan pengendalian tanpa alat listrik, program ini dinamakan pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT)," katanya.
 
Menurutnya, OPT adalah kegiatan yang meliputi pelaksanaan pengamatan, peramalan, pemeriksaan, pengendalian, analisis dan evaluasi hasil, bimbingan pengendalian dan pemantauan daerah.
 
Warga dan petani setempat, Win Choto (58) yang turut dibantu puluhan mahasiswa menyatakan petani setempat mengalami kerugian karena wabah hama tikus sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
 
"Sesuai data kelompok tani kami, daerah Kamang Magek sekitar 15 persen persawahan sudah diserang hama tikus, sementara untuk Kamang Mudiak mengalami kerugian sekitar 22 persen," katanya.
 
Ia mengatakan selain bantuan pengendalian hama dari pemerintah, warga dan petani setempat juga mengumpulkan peralatan manual seperti pemukul dan mesin pemotong rumput.
 
"Kami agendakan dalam dua minggu nanti akan melakukan perburuan bersama hama tikus ini, di daerah pertanian di Sonsang dan sekitarnya, hama tikus ini sangat meresahkan," katanya mengakhiri.

Pewarta : Alfatah
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024