Padang (ANTARA) - Film musikal anak berjudul Pangeran Reborn yang diproduksi oleh Riens Management berkisah tentang petualangan anak menghabiskan liburan di kampung dengan berbagai permainan tradisional segera tayang di bioskop.
"Dijadwalkan film Pangeran Reborn akan tayang di bioskop pada Agustus," kata Produser film dari Riens Management Ria Ariyani Arifin di Padang, Sabtu,
Menurut dia film ini berkisah tentang anak yang awalnya kecanduan gawai kemudian dikenalkan dengan permainan tradisional yang ternyata tak kalah menarik.
Lewat film ini kami ingin mengedukasi bahwa lewat beragam permainan tradisional anak-anak tetap bisa menikmati berbagai permainan yang menarik.
Permainan yang ditampilkan mulai dari engrang patok lele, meriam hingga bermain telepon dengan menggunakan kaleng. Kemudian ada pula edukasi cara membuat gula aren dari tebu dengan sapi.
Ia mengajak orangtua dan anak-anak untuk menyaksikan kisah dari petualangan plus musikalisasi beberapa orang anak-anak yang menikmati masa kecilnya tanpa gadget.
"Saya melihat anak-anak cenderung cuek dengan lingkungan sekitarnya," katanya.
Ia menyampaikan penggarapan film ini bertujuan memberikan edukasi dan pesan moral kepada orangtua, tentang indahnya masa kanak-kanak zaman dahulu, tanpa gadget,"
Untuk syuting film ini sudah dilaksanakan sejak awal 2021 namun penayangan terkendala pandemi COVID-19 dan akhirnya baru bisa tayang pada Agustus 2022
Ia menyampaikan semua proses pembuatan hingga pemilihan pemain dilakukan di Sumbar.
"Untuk pemainnya kami melakukan casting. Terpilih anak-anak berbakat asal Ranah Minang yaitu Bevan Badran, Naura Rahma Syaakira dan Khairunnisa Mulya Sari sebagai pemeran utama
Selain itu seluruh pemain dan krunya berasal dari Ranah Minang.
"Kami sengaja memilih pemain baru dari Sumatera Barat," kata dia
Ia melihat ada bakat-bakat anak minang yang masih belum tergali
Salah satu pemeran utama, Naura Rahma Syaakira mengaku menikmati syuting untuk film ini.
"Selama syuting, kami benar-benar tidak pegang gadget sama sekali. Dan selama syuting pula kami banyak sekali mengenal permainan tradisional sepert patok lele, meriam hingga bermain telepon dengan menggunakan kaleng," ucap Rahma
Hal serupa pun dikatakan Bevan Badran yang menilai ada banyak edukasi yang kami dapatkan selama syuting berlangsung. Contohnya cara membuat gula aren dari tebu dengan bantuan sapi," ucap Bevan
Selain itu, banyak hal-hal yang selama ini tidak mereka temui, melalui film ini mereka mainkan.
"Kami syuting di tiga kota yakni Lawang Park, Bukittinggi, Pariangan Tanah Datar dan Padang. Masing-masing daerah itu kami mendapatkan kisah menarik dan seru," ucap Cha-cha begitu sapaan Khairunnisa Mulya Sari.
Sementara Sutradara film Pangeran Reborn Raymond Moza mengatakan, film ini juga bertujuan untuk mempromosikan wisata yang ada di Sumatera Barat.
"Film pertualangan ini mengajak anak untuk kembali ke permainan sebelum adanya handphone. Seluruh tempat syutingnya juga dilakukan di daerah Sumbar," tuturnya.
Lanjutnya, para pemain baru pertama main film tapi mereka semua sudah terbiasa dengan kamera.
"Mereka semua sudah terbiasa dengan kamera, jadi syutingnya dapat dilaksanakan selama tujuh hari, waktu itu mereka baru kelas lima Sekolah Dasar," kata Raymond.
Ia menjelaskan dipilihnya judul Pangeran Reborn menunjukan seorang anak manja di dalam keluarga yang kemudian berubah setelah mengenal permainan tradisional.
"Ceritanya anak manja, selama berada di kampung dia menikmati permainan tradisional, dan setelah kembali ke kota selalu merindukan kampung," katanya.
"Dijadwalkan film Pangeran Reborn akan tayang di bioskop pada Agustus," kata Produser film dari Riens Management Ria Ariyani Arifin di Padang, Sabtu,
Menurut dia film ini berkisah tentang anak yang awalnya kecanduan gawai kemudian dikenalkan dengan permainan tradisional yang ternyata tak kalah menarik.
Lewat film ini kami ingin mengedukasi bahwa lewat beragam permainan tradisional anak-anak tetap bisa menikmati berbagai permainan yang menarik.
Permainan yang ditampilkan mulai dari engrang patok lele, meriam hingga bermain telepon dengan menggunakan kaleng. Kemudian ada pula edukasi cara membuat gula aren dari tebu dengan sapi.
Ia mengajak orangtua dan anak-anak untuk menyaksikan kisah dari petualangan plus musikalisasi beberapa orang anak-anak yang menikmati masa kecilnya tanpa gadget.
"Saya melihat anak-anak cenderung cuek dengan lingkungan sekitarnya," katanya.
Ia menyampaikan penggarapan film ini bertujuan memberikan edukasi dan pesan moral kepada orangtua, tentang indahnya masa kanak-kanak zaman dahulu, tanpa gadget,"
Untuk syuting film ini sudah dilaksanakan sejak awal 2021 namun penayangan terkendala pandemi COVID-19 dan akhirnya baru bisa tayang pada Agustus 2022
Ia menyampaikan semua proses pembuatan hingga pemilihan pemain dilakukan di Sumbar.
"Untuk pemainnya kami melakukan casting. Terpilih anak-anak berbakat asal Ranah Minang yaitu Bevan Badran, Naura Rahma Syaakira dan Khairunnisa Mulya Sari sebagai pemeran utama
Selain itu seluruh pemain dan krunya berasal dari Ranah Minang.
"Kami sengaja memilih pemain baru dari Sumatera Barat," kata dia
Ia melihat ada bakat-bakat anak minang yang masih belum tergali
Salah satu pemeran utama, Naura Rahma Syaakira mengaku menikmati syuting untuk film ini.
"Selama syuting, kami benar-benar tidak pegang gadget sama sekali. Dan selama syuting pula kami banyak sekali mengenal permainan tradisional sepert patok lele, meriam hingga bermain telepon dengan menggunakan kaleng," ucap Rahma
Hal serupa pun dikatakan Bevan Badran yang menilai ada banyak edukasi yang kami dapatkan selama syuting berlangsung. Contohnya cara membuat gula aren dari tebu dengan bantuan sapi," ucap Bevan
Selain itu, banyak hal-hal yang selama ini tidak mereka temui, melalui film ini mereka mainkan.
"Kami syuting di tiga kota yakni Lawang Park, Bukittinggi, Pariangan Tanah Datar dan Padang. Masing-masing daerah itu kami mendapatkan kisah menarik dan seru," ucap Cha-cha begitu sapaan Khairunnisa Mulya Sari.
Sementara Sutradara film Pangeran Reborn Raymond Moza mengatakan, film ini juga bertujuan untuk mempromosikan wisata yang ada di Sumatera Barat.
"Film pertualangan ini mengajak anak untuk kembali ke permainan sebelum adanya handphone. Seluruh tempat syutingnya juga dilakukan di daerah Sumbar," tuturnya.
Lanjutnya, para pemain baru pertama main film tapi mereka semua sudah terbiasa dengan kamera.
"Mereka semua sudah terbiasa dengan kamera, jadi syutingnya dapat dilaksanakan selama tujuh hari, waktu itu mereka baru kelas lima Sekolah Dasar," kata Raymond.
Ia menjelaskan dipilihnya judul Pangeran Reborn menunjukan seorang anak manja di dalam keluarga yang kemudian berubah setelah mengenal permainan tradisional.
"Ceritanya anak manja, selama berada di kampung dia menikmati permainan tradisional, dan setelah kembali ke kota selalu merindukan kampung," katanya.