Pariaman (ANTARA) - Kota Pariaman, Sumatera Barat mendapatkan tambahan 1.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang akan dijemput pemerintah setempat ke pemerintah provinsi pada Senin (25/7).
"100 dosis untuk booster (untuk ternak yang pernah divaksin PMK), 900 dosis untuk vaksin massal (untuk yang belum mendapatkan vaksin)," kata Kepala Bidang Pertenakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan penjemputan vaksin tersebut dilakukan bertahap karena keterbatasan fasilitas penyimpanan. Rencananya penyuntikan vaksin booster dilaksanakan pada 28 dan 29 Juli 2022 sedangkan sisanya ditargetkan selesai disuntikan pada akhir Oktober 2022.
Ia menyampaikan untuk pelaksanaan vaksinasi PMK tersebut akan dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI untuk mempermudah mencari ternak untuk divaksin.
Hal tersebut, lanjutnya karena pada pelaksanaan vaksin sebelumnya pihaknya kesulitan mencari ternak untuk divaksin sebab peternak banyak yang menganggap vaksin PMK dapat membahayakan ternaknya.
"Padahal tidak berbahaya, ternak yang kami vaksin sebelumnya sampai sekarang tidak ada masalah, memang ada gejala demam tapi hanya satu dua hari, sekarang kondisinya sehat," katanya.
Ia mengatakan karena kesulitan mencari ternak untuk divaksin tersebut maka pihaknya saat ini memfokuskan melaksanakan vaksinasi booster sambil mencari ternak yang belum divaksin.
Seiring dengan itu, lanjutnya pihaknya juga akan meningkatkan sosialisasi terkait pentingnya vaksin PMK kepada peternak dengan menggandeng TNI dan Polri serta kepala desa setempat.
Ia menyampaikan sasaran vaksinasi PMK saat ini masih pada tingkat desa dan kelurahan yang masih zona hijau namun jika pihaknya telah mengalami kesulitan maka sasaran vaksinasi berikutnya pada tingkat dusun yang masuk zona hijau.
Ia menyebutkan hingga Rabu (20/7) jumlah ternak di Pariaman yang terjangkit PMK telah mencapai 222 ekor dengan angka kesembuhan 156 ekor, sedangkan yang potong paksa tujuh ekor.