Parik Malintang (ANTARA) -
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan selama pelaksanaan uji klinis terhadap Vaksin COVID-19 BUMN baik fase satu, dua dan sekarang masuk fase tiga pihaknya belum menemukan adanya kejadiaan ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berarti.
"Belum ditemukan sakit kepala atau demam terhadap relawan, kecuali sakit bekas suntik dan itu biasanya tidak lama akan hilang," kata Honesti Basyir saat jumpa pers pada Kunjungan Center Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN serta di Padang Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan Bio Farma bekerjasama dengan sejumlah pihak melaksanakan uji klinis vaksin terhadap relawan semenjak akhir tahun lalu dan belum menemukan KIPI.
Hal itu memperkuat kemampuan BUMN dengan usia 132 tahun tersebut sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam memproduksi vaksin. Bahkan, kata Honesti Bio Farma mampu memenuhi kebutuhan 70 persen vaksin polio di dunia serta satu-satunya perusahaan vaksin di dunia yang dapat memproduksi vaksin polio tipe baru.
Ia menyampaikan meskipun vaksin tersebut telah diaudit oleh Majelis Ulama Indonesia dan dinyatakan halal namun pihaknya tetap menunggu sertifikat kehalalannya.
Setelah uji klinis fase tiga dan mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA oleh BPOM pada akhir Juli tahun ini maka vaksin tersebut akan digunakan untuk vaksin booster dewasa dan vaksin anak.
"Karena selama ini vaksin COVID-19 untuk anak masih sangat langka," katanya.
Ia menjelaskan meskipun pihaknya dinilai lambat memproduksi vaksin COVID-19 dibandingkan dengan perusahaan lainnya di dunia namun pihaknya mengharapkan vaksin yang diproduksi dapat menyasar warga yang belum divaksin serta yang belum booster.
"Apalagi sekarang pandemi masih berlangsung. Kami harapkan nantinya jika dilakukan vaksin booster maka seluruhnya menggunakan vaksin halal COVID-19 BUMN," ujarnya.
Pada peninjauan fase tiga COVID-19 BUMN di RSUD Padang Pariaman tersebut Honesti menyempatkan berdialog singkat dengan relawan. Pada saat itu relawan tersebut menyampaikan dirinya belum merasakan efek samping dari penggunaan vaksin tersebut.
Ia menambahkan meskipun belum ditemukan KIPI namun pihaknya tetap terus memperhatikan kesehatan relawan untuk antisipasi.
Sementara itu, Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang mengatakan pihaknya akan terus mendukung Bio Farma dalam mengembangkan vaksin COVID-19 BUMN tersebut.
"Vaksin yang dikembangkan halal. Vaksin ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri," tambahnya.