Kota Bengkulu (ANTARA) - Puluhan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Persatuan Pemakaman Perumdam dan sekitarnya di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu ambles diduga karena hujan deras beberapa waktu lalu.
Makam ambles dengan kedalaman bervariasi, antara 10-50 sentimeter.
"Memang diketahui puluhan makam di salah satu TPU Kelurahan Kandang Mas ambruk diduga karena curah hujan yang terjadi," kata Karimullah.
Lurah Kandang Mas, Karimullah, di Bengkulu, Rabu, mengatakan kondisi puluhan makam ambles tersebut baru diketahui masyarakat sekitar pada Selasa (6/7).
Makam ambles dengan kedalaman bervariasi, antara 10-50 sentimeter.
Dugaan sementara makam ambles karena kondisi makam yang sudah lama ditambah dengan curah hujan tinggi terjadi beberapa waktu lalu.
"Memang diketahui puluhan makam di salah satu TPU Kelurahan Kandang Mas ambruk diduga karena curah hujan yang terjadi," kata Karimullah.
Ia menjelaskan kejadian tersebut sebagai pertama kali sebab kondisi tanah makam bukan timbunan dan bukan daerah rawan banjir.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat untuk penanganan lebih lanjut atas keadaan itu.
Salah satu anggota keluarga yang makamnya ambles, Suharto, mengaku kedatangan ke makam itu guna memperbaiki makam adiknya yang ikut ambles.
"Ini pertama kalinya makam adik saya ambles sebab wilayah di Kelurahan Kandang Mas bukan wilayah yang rawan banjir," ujarnya.
Ada beberapa makam telah ditimbun ulang oleh pihak keluarga dan beberapa lainnya belum dilakukan penimbunan karena anggota keluarga yang lainnya belum mengetahui kondisi tersebut.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat untuk penanganan lebih lanjut atas keadaan itu.
Salah satu anggota keluarga yang makamnya ambles, Suharto, mengaku kedatangan ke makam itu guna memperbaiki makam adiknya yang ikut ambles.
"Ini pertama kalinya makam adik saya ambles sebab wilayah di Kelurahan Kandang Mas bukan wilayah yang rawan banjir," ujarnya.
Ada beberapa makam telah ditimbun ulang oleh pihak keluarga dan beberapa lainnya belum dilakukan penimbunan karena anggota keluarga yang lainnya belum mengetahui kondisi tersebut.