Simpang Empat (ANTARA) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat butuh penambahan dokter dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
 
"Puskesmas Talu butuh Dokter. Beberapa bulan lalu ada dua dokter yang tempatkan di Puskesmas Talu. Namun saat ini hanya satu dokter berstatus Tenaga Harian Lepas," kata Kepala Puskesmas Talu Syafri Elva di Simpang Empat, Selasa.
 
 Ia mengatakan akibat tidak ada dokter yang bertugas ditempatnya, pelayanan kesehatan masyarakat sedikit agak menjadi terganggu.
 
Sebelumnya satu dokter status Pegawai Negeri Sipil sudah pindah tugas ke Payakumbuh. Sementara dokter atas nama Chaerena Amri yang statusnya CPNS yang ditempatkan di Talu, sebulan lalu minta cuti persalinan. Sekarang hanya satu lagi yaitu Dokter Welly yang masih melayani statusnya masih THL.
 
 Untuk sementara, katanya pihak Puskesmas Talu dalam melayani kesehatan masyarakat, mengandalkan tenaga perawat dan bidan saja.
 
 "Untuk pelayanan kepada masyarakat, kami mengandalkan perawat dan bidan yang ada. Jika ada yang sifatnya urgen kita konsultasi dengan dokter Welly. Namun jika tidak tertangani, pasien kita rujuk ke fasilitas Rumah Sakit yang lebih lengkap," ujarnya.
 
Kalaupun ada pasien yang darurat pihaknya merujuk pasiennya ke rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau Yarsi Simpang Empat.
 
 Meski demikian, semua pasien yang berkunjung dapat terlayani dengan baik. Meski kondisi tenaga kesehatan yang ada di puskesmas itu hanya memiliki satu dokter THL dengan beberapa orang tenaga medis PNS dan non PNS kontrak atau THL.
 
"Keterbatasan tenaga kesehatan tidak mengurangi arti dari usaha kami melakukan penanganan pelayanan bagi pasien yang berkunjung," katanya.

 Ia menjelaskan saat ini Puskesmas Talu menyediakan pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang buka 24 Jam. Dilengkapi fasilitas ruang rawatan sebanyak 10 ruang. Pelayanan rawat jalan serta pelayanan Poned atau persalinan dan Apotik.
 
 Selain itu beberapa bidan desa diwilayah kerja Puskesmas juga rutin melakukan pelayanan pada masyarakat di masing-masing Jorong.
 
 Kedepannya ia berharap dapa dukungan, baik dari Pemerintah Nagari Talu dan Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat.
 
"Terutama untuk menempatkan kembali dokter Chaerena masih cuti atau minta nota dinas di Puskesmas lainnya" sebutnya.
 
 Ia bermohon kepada Dinas Kesehatan untuk menempatkan dua orang dokter yang bersedia berdomisili di Talu. Apalagi Puskesmas Talu sudah dilengkapi fasilitas rumah dinas.
 
"Sejak sebulan terakhir hingga sekarang dokter Chaerena belum datang begitu juga dokter penggantinya. Semoga dibulan depan akan dapat terisi sebagaimana mestinya," harapnya.
 
Kekurangan lain yang masih dirasakan oleh Eva selaku Kepala Puskesmas Talu adalah mobil Ambulans jenis doble gardan atau mobil gardan ganda.
 
 "Mobil Ambulans doble gardan yang lama sudah rusak. Sekarang tidak layak jalan lagi, hal ini menghambat pelayanan Ambulans ke daerah Tombang Nagari Sinuruik yang musti menggunakan mobil gardan ganda" jelasnya.
 
Untuk menuju kesana butuh waktu yang lumayan lama, karena jalannya belum diaspal, musti melewati tanjakan yang tinggi dan turunan yang terjal.
 
Bahkan menyeberang aliran sungai. Ini hambatan pelayanan kesehatan khususnya membawa pasien yang gawat darurat dari daerah perbukitan itu.
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Jon Hardi membenarkan jika Puskesmas Talu lagi kekosongan dokter.
 
"Sudah lama juga kekosongan dokternya. Ada beberapa bulan terakhir," katanya.
 
Ia menyampaikan, pihaknya sudah mengambil langkah terhadap kekosongan dokter Puskesmas Talu.
 
 "Sampai sekarang Kita masih mencari dokter untuk ditempatkan disana, namun belum ada dokter yang mau bertugas kesana," ujarnya.
 
Camat Talamau Andre Afandi juga berharap Puskesmas Talu yang butuh dokter untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang baik di Puskesmas untuk masyarakatnya.
 
"Tenaga medis di Puskesmas Talu untuk dapat memadai atau mencukupi pelayanan dan dokternya diharapkan berada di tempat sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
 
Ia mengharapkan agar kekosongan dokter di Puskesmas Talu segera terisi, mengingat masalah kesehatan ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Apalagi Talu berjarak 30 kilometer dari Rumah Sakit rujukan. ***3***

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024