Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mulai menerapkan Kurikulum Merdeka serta Implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh SD dan SMP di daerah itu mulai Juli 2022 atau mulai tahun ajaran baru di daerah itu.
"Kami menerapkan Kurikulum Mereka di sekolah penggerak (berjumlah enam sekolah) dan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah yang tidak masuk ke dalam sekolah penggerak," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Yurnal di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan sekolah penggerak merupakan sekolah pionir melaksanakan Kurikulum Merdeka yang biaya operasionalnya dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui BOS Afirmasi yang jumlahnya di daerah itu enam unit yang terdiri dari empat SD, satu SMP, dan satu TK.
Sekolah yang tidak masuk ke dalam sekolah penggerak maka akan melaksanakan Kurikulum Merdeka secara mandiri yang secara bertahap sarana dan prasarananya dibantu oleh pemerintah.
Ia menyampaikan pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih pada berbasis teknologi informasi dan mewujudkan pelajar yang Pancasila. Karena sifatnya teknologi informasi maka pihaknya secara bertahap berupaya melengkapi sarana dan prasarana.
Ia menyebutkan meskipun secara umum seluruh sekolah di Pariaman memiliki komputer namun untuk menerapkan Kurikulum Merdeka daerah itu baru memiliki 10 persen sarana yang memadai.
"Kementerian mengizinkan melengkapi sarana-prasarana dengan pembelian dana BOS. Secara bertahap sarananya akan dilengkapi melalui bantuan pemerintah," katanya.
Yurnal mengatakan Kota Pariaman memiliki 25 persen sumber daya manusia guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka daerah itu seiring dengan adanya pergantian guru yang dilakukan.
"Namun kami meminta kepada guru-guru baru itu membantu guru lama yang gagap teknologi," ujarnya.
Adapun sekolah yang masuk ke dalam sekolah penggerak yaitu SDN 23 Balai Nareh, SDN 01 Kampung Jawa 1, SDN 19 Kampung Baru, SDN 12 Cubadak Mentawai, SMPN 8 Kota Pariaman, TK Pembina.
Ia menyampaikan penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Pariaman dilaksanakan secara bertahap yaitu mulai dari kelas 1, 4, dan 7. Penerapan kurikulum tersebut secara bertahap dilanjutkan ke kelas lainnya di tahun berikutnya.
"Kami menerapkan Kurikulum Mereka di sekolah penggerak (berjumlah enam sekolah) dan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah yang tidak masuk ke dalam sekolah penggerak," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Yurnal di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan sekolah penggerak merupakan sekolah pionir melaksanakan Kurikulum Merdeka yang biaya operasionalnya dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui BOS Afirmasi yang jumlahnya di daerah itu enam unit yang terdiri dari empat SD, satu SMP, dan satu TK.
Sekolah yang tidak masuk ke dalam sekolah penggerak maka akan melaksanakan Kurikulum Merdeka secara mandiri yang secara bertahap sarana dan prasarananya dibantu oleh pemerintah.
Ia menyampaikan pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih pada berbasis teknologi informasi dan mewujudkan pelajar yang Pancasila. Karena sifatnya teknologi informasi maka pihaknya secara bertahap berupaya melengkapi sarana dan prasarana.
Ia menyebutkan meskipun secara umum seluruh sekolah di Pariaman memiliki komputer namun untuk menerapkan Kurikulum Merdeka daerah itu baru memiliki 10 persen sarana yang memadai.
"Kementerian mengizinkan melengkapi sarana-prasarana dengan pembelian dana BOS. Secara bertahap sarananya akan dilengkapi melalui bantuan pemerintah," katanya.
Yurnal mengatakan Kota Pariaman memiliki 25 persen sumber daya manusia guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka daerah itu seiring dengan adanya pergantian guru yang dilakukan.
"Namun kami meminta kepada guru-guru baru itu membantu guru lama yang gagap teknologi," ujarnya.
Adapun sekolah yang masuk ke dalam sekolah penggerak yaitu SDN 23 Balai Nareh, SDN 01 Kampung Jawa 1, SDN 19 Kampung Baru, SDN 12 Cubadak Mentawai, SMPN 8 Kota Pariaman, TK Pembina.
Ia menyampaikan penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Pariaman dilaksanakan secara bertahap yaitu mulai dari kelas 1, 4, dan 7. Penerapan kurikulum tersebut secara bertahap dilanjutkan ke kelas lainnya di tahun berikutnya.