Hanoi (ANTARA) - Pada tahun ini, Vietnam menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Games 2021, ajang pesta olahraga negara-negara di Asia Tenggara yang sempat tertunda pelaksanaannya karena pandemi COVID-19.

Vietnam memiliki mata uang bernama Dong yang secara resmi digunakan sejak 3 Mei 1978 dan diatur oleh Bank Sentral Vietnam.

Jika di Indonesia sudah terbiasa dengan pecahan mata uang tertinggi adalah 100.000 maka jangan kaget jika di Vietnam pecahan tertingginya adalah lima kali lipatnya, yakni 500.000.

Setiap negara tentu memiliki cara untuk membedakan setiap pecahan mata uang, misalnya dengan memasang tokoh atau gambar berbeda di setiap pecahan, terutama di uang kertas.
Baca juga: Serba serbi SEA Games: Sensasi naik ojek daring di Vietnam
Uniknya, semua pecahan mata uang Dong bergambar Ho Chi Minh, tokoh pergerakan nasional Vietnam, pendiri, sekaligus sekretaris jenderal pertama Partai Komunis Vietnam (CPV).

Paman Ho, sapaan akrab Ho Chi Minh adalah tokoh yang sangat dihormati dan menjadi simbol kemerdekaan Vietnam karena begitu getol menggelorakan pembebasan Vietnam.

Untuk menghormati jasa Paman Ho, Vietnam mengabadikan namanya sebagai salah satu kota terbesar di Vietnam, yakni Ho Chi Minh City menggantikan nama Saigon.

Kembali ke mata uang, warna dan corak setiap besaran mata uang tampak berbeda, tetapi untuk lebih mudah dan pasti, sebaiknya melihat dari nominal yang tertera di uang tersebut.
Baca juga: Klasemen SEA Games Vietnam: Tiga emas bawa Indonesia ke peringkat tiga
Sebab, perbedaan mencolok di setiap pecahan mata uang kertasnya secara jelas pasti terlihat pada nominal yang tertera.

Soal nilai tukar, nilai Dong ke Rupiah memang lebih rendah, yakni 1 Dong senilai dengan Rp0,63. Jadi, jangan kaget jika hasil yang diterima dari penukaran uang ke Dong menjadi sangat banyak.

Demikian juga dengan pecahan tertinggi, sebab biasanya "money changer" akan lebih banyak memberikan dengan pecahan tertinggi, yakni 500.000 Dong.
Baca juga: SEA Games: Pesilat putri Ririn/Riska sumbang emas pertama pencak silat

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024