Pulau Punjung (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) menyelidiki penyebab kematian Wawan Aprianto (32) itu bekerja sebagai satpam di PT Selago Makmur Plantation (PT SMP) Nagari Bonjol, Kecamatan Koto Besar.
"Benar, kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah, di Pulau Punjung, Rabu.
.
Ia mengatakan mayat korban ditemukan pertama kalinya oleh tiga orang rekannya pada Selasa (5/4) sekitar pukul 15.10 WIB dalam posisi tergeletak di ruang tamu camp tempat tinggal korban.
Ia menjelaskan penemuan itu berawal dari kecurigaan ketiga rekannya yang mengetahui korban sudah tidak masuk kerja selama dua hari.
Atas kecurigaan itu, selanjutnya tiga rekan kerjanya Arifin, Muhammad Andi Saputra, dan Riki Efando mendatangi camp korban melihat dan pintu tertutup, setelah berusaha dipanggil kemudian memutuskan mendobrak pintu.
"Saat berhasil menerobos masuk, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, dan mulutnya mengeluarkan buih," katanya.
Ia mengatakan setelah mendapat laporan dari warga terkait adanya penemuan mayat jajaran Polres Dharmasraya langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah dilakukan pengecekan TKP korban di bawa ke RSUD Sungai Rumbai. Disana sudah menunggu kakak kandung korban Deni Novelita. Jasad korban dibawa ke kampung halaman daerah Kerinci untuk dikebumikan," ujarnya menambahkan. (*)
"Benar, kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah, di Pulau Punjung, Rabu.
.
Ia mengatakan mayat korban ditemukan pertama kalinya oleh tiga orang rekannya pada Selasa (5/4) sekitar pukul 15.10 WIB dalam posisi tergeletak di ruang tamu camp tempat tinggal korban.
Ia menjelaskan penemuan itu berawal dari kecurigaan ketiga rekannya yang mengetahui korban sudah tidak masuk kerja selama dua hari.
Atas kecurigaan itu, selanjutnya tiga rekan kerjanya Arifin, Muhammad Andi Saputra, dan Riki Efando mendatangi camp korban melihat dan pintu tertutup, setelah berusaha dipanggil kemudian memutuskan mendobrak pintu.
"Saat berhasil menerobos masuk, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, dan mulutnya mengeluarkan buih," katanya.
Ia mengatakan setelah mendapat laporan dari warga terkait adanya penemuan mayat jajaran Polres Dharmasraya langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah dilakukan pengecekan TKP korban di bawa ke RSUD Sungai Rumbai. Disana sudah menunggu kakak kandung korban Deni Novelita. Jasad korban dibawa ke kampung halaman daerah Kerinci untuk dikebumikan," ujarnya menambahkan. (*)