Padang, (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY menyatakan pihaknya terus menjalani komunikasi dengan partai lain sebagai persiapan menyambut pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024.
"Mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) itu kompleks, namun sampai saat ini kami terus berikhtiar untuk membangun komunikasi dengan sejumlah partai serta figur," katanya yang akrab disapa AHY di Padang, Kamis.
Hal itu dikatakannya usai melaksanakan safari ke sejumlah daerah di Sumbar selama empat hari berturut-turut mulai dari Senin (21/3).
Ia mengatakan komunikasi dengan partai itu diperlukan mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (president threshold) sebesar 20 persen.
"Mengingat ketentuan ambang batas tersebut maka Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon dalam Pilpres," katanya.
Namun demikian, putra sulung dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu belum mau mengungkapkan partai mana dan siapa saja tokoh yang sudah didekati sampai saat ini.
"Banyak figur saat ini memang sudah muncul ke tengah masyarakat terkait Pilpres pada 2024, namun suasananya masih sangat cair dan kami terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi," katanya.
Namun demikian, AHY mengingatkan kepada seluruh kader Demokrat agar menyiapkan mesin partai untuk menyongsong pesta demokrasi yang tinggal sekitar 23 bulan lagi.
Agar perjuangan bisa berjalan dengan efektif melalui kerja keras, dedikasi waktu serta pikiran untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat.
"Kuncinya sederhana yaitu turun ke masyarakat dalam situasi suka maupun duka, jangan hanya sebelum tanggal pencoblosan. Karena masyarakat tahu mana yang telah berjuang dengan sepenuh hati," katanya.
Selain itu ia juga memesankan agar setiap strategi yang dilakukan sesuai dengan konteks lokal, dalam artian menjunjung tinggi karakter serta kekhasan suatu daerah.
AHY menyatakan bahwa dirinya selaku Ketua Umum Demokrat bertekad untuk membawa partai tersebut kembali bangkit dan berjaya memenangkan pemilu 2024.
Pada bagian lain, ia menegaskan bahwa Demokrat menolak wacana penundaan Pemilu atau jabatan presiden dan wakil presiden tiga periode. (*)
"Mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) itu kompleks, namun sampai saat ini kami terus berikhtiar untuk membangun komunikasi dengan sejumlah partai serta figur," katanya yang akrab disapa AHY di Padang, Kamis.
Hal itu dikatakannya usai melaksanakan safari ke sejumlah daerah di Sumbar selama empat hari berturut-turut mulai dari Senin (21/3).
Ia mengatakan komunikasi dengan partai itu diperlukan mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (president threshold) sebesar 20 persen.
"Mengingat ketentuan ambang batas tersebut maka Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon dalam Pilpres," katanya.
Namun demikian, putra sulung dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu belum mau mengungkapkan partai mana dan siapa saja tokoh yang sudah didekati sampai saat ini.
"Banyak figur saat ini memang sudah muncul ke tengah masyarakat terkait Pilpres pada 2024, namun suasananya masih sangat cair dan kami terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi," katanya.
Namun demikian, AHY mengingatkan kepada seluruh kader Demokrat agar menyiapkan mesin partai untuk menyongsong pesta demokrasi yang tinggal sekitar 23 bulan lagi.
Agar perjuangan bisa berjalan dengan efektif melalui kerja keras, dedikasi waktu serta pikiran untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat.
"Kuncinya sederhana yaitu turun ke masyarakat dalam situasi suka maupun duka, jangan hanya sebelum tanggal pencoblosan. Karena masyarakat tahu mana yang telah berjuang dengan sepenuh hati," katanya.
Selain itu ia juga memesankan agar setiap strategi yang dilakukan sesuai dengan konteks lokal, dalam artian menjunjung tinggi karakter serta kekhasan suatu daerah.
AHY menyatakan bahwa dirinya selaku Ketua Umum Demokrat bertekad untuk membawa partai tersebut kembali bangkit dan berjaya memenangkan pemilu 2024.
Pada bagian lain, ia menegaskan bahwa Demokrat menolak wacana penundaan Pemilu atau jabatan presiden dan wakil presiden tiga periode. (*)