Lubukbasung (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengantisipasi kerugian dari alat pengukur air yang sudah tua yang terpasang di rumah pelanggan

Direktur PDAM Tirta Antokan Agam, Hendri Chaidir di Lubukbasung, Minggu, mengatakan alat pencatat penggunaan air yang diganti itu dengan usia di atas lima tahun dengan target 100 unit per bulan. 

"Kita menurunkan tim untuk mengganti meter air milik pelanggan yang telah berusia di atas lima tahun," katanya. 

 

Ia mengatakan, program mengganti meter air itu dalam rangka mengantisipasi kerugian baik PDAM dan pelanggan. 

 

Kebocoran sebelum meteran, tambahnya, kerugian dialami perusahaan daerah tersebut. Namun kebocoran setelah meteran, pelanggan yang rugi akibat tekanan air berkurang dan mereka membayar tagihan cukup besar. 

 

"Ini yang kita antisipasi dan program ini merupakan agenda rutin tahunan," katanya. 

 

Ia menambahkan, jumlah pelanggan PDAM Tirta Antokan Agam sebanyak 15.000 pelanggan dan sekitar 40 persen diantaranya dengan kondisi meter air yang sudah berusia tua. 

Untuk itu, pihaknya berusaha untuk mengganti meter air itu setiap tahun dengan anggaran dari PDAM. 

"Kita setiap tahun menganggarkan dana untuk perbaikan meter air yang sudah tua dan menargetkan dua tahun ke depan, meteran sudah di ganti," katanya. 

PDAM Tirta Antokan Agam juga memperbaiki jaringan distribusi dan jaringan induk ang bocor, jaringan dengan menurunkan tim teknis. 

Tim itu memperbaiki jaringan rusak, agar pelanggan tidak dirugikan.  


 

 


Pewarta : Ari Yusrizal
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024