Lubukbasung (ANTARA) - Perpustakaan Nagari Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat meraih penghargaan sebagai Perpustakaan Desa Terbaik Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial secara berturut-turut semenjak 2019 hingga 2021.
Wali Nagari Lubukbasung, Darma Ira Putra di Lubukbasung, Selasa, mengatakan, Perpustakaan Nagari Lubukbasung selalu terpilih sebagai perpustakaan desa terbaik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, sudah tiga tahun berturut-turut Perpustakaan Nagari Lubukbasung meraih penghargaan terbaik tingkat nasional. Atas predikat itu, kami sangat bersyukur dan berbangga,” katanya.
Ia mengatakan, raihan tersebut diperoleh tidak terlepas peran dan dukungan pengurus dan pengelola perpustakaan nagari.
Meski telah berprestasi nasional, pihaknya masih terus berupaya keras untuk memajukan perpustakaan itu.
"Dengan penghargaan yang diterima berturut-turut itu menjadi motivasi pengelola perpustakaan untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Ia mengakui, kunjungan ke Perpustakaan Nagari Lubukbasung cukup ramai setiap harinya. Meski begitu, pihaknya terus memperkaya koleksi bahan bacaan perpustakaan.
Sementara Bupati Agam, Andri Warman menambahkan semenjak 2019 sampai 2021 ada sembilan perpustakaan nagari yang telah melakukan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial di Agam.
Pada 2019, tambahnya Perpustakaan Nagari Lubukbasung dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua meraih penghargaan tingkat nasional. Sementara pada 2020, Perpustakaan Nagari Lubukbasung kembali meraih penghargaan tingkat nasional bersama Perpustakaan Nagari Koto Tangah.
Pada 2021, Perpustakaan Nagari Lubukbasung meraih penghargaan nasional, bersama Perpustakaan Nagari Sariak, Perpustakaan Nagari Manggopoh dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua.
"Ini membuktikan program layanan inklusi sosial berjalan dengan baik sampai sekarang diantaranya bidang pertanian, peternakan, perbengkelan dan kerajinan tangan," katanya.
Ia menambahkan, sebagai dari hasil inklusi sosial perpustakaan telah bermunculan berbagai usaha seperti, pembibitan dan kebun anggur, peternakan sapi, usaha bengkel dan lainnya.
Disamping inklusi sosial, salah satu pengiat literasi juga mendapatkan penghargaan tingkat nasional.
Diharapkan prestasi yang diraih beberapa perpustakaan nagari dan pengiat literasi di Agam, dapat memotivasi nagari yang lainnya dan para pengiat literasi di daerah itu. ***3***
Wali Nagari Lubukbasung, Darma Ira Putra di Lubukbasung, Selasa, mengatakan, Perpustakaan Nagari Lubukbasung selalu terpilih sebagai perpustakaan desa terbaik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, sudah tiga tahun berturut-turut Perpustakaan Nagari Lubukbasung meraih penghargaan terbaik tingkat nasional. Atas predikat itu, kami sangat bersyukur dan berbangga,” katanya.
Ia mengatakan, raihan tersebut diperoleh tidak terlepas peran dan dukungan pengurus dan pengelola perpustakaan nagari.
Meski telah berprestasi nasional, pihaknya masih terus berupaya keras untuk memajukan perpustakaan itu.
"Dengan penghargaan yang diterima berturut-turut itu menjadi motivasi pengelola perpustakaan untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Ia mengakui, kunjungan ke Perpustakaan Nagari Lubukbasung cukup ramai setiap harinya. Meski begitu, pihaknya terus memperkaya koleksi bahan bacaan perpustakaan.
Sementara Bupati Agam, Andri Warman menambahkan semenjak 2019 sampai 2021 ada sembilan perpustakaan nagari yang telah melakukan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial di Agam.
Pada 2019, tambahnya Perpustakaan Nagari Lubukbasung dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua meraih penghargaan tingkat nasional. Sementara pada 2020, Perpustakaan Nagari Lubukbasung kembali meraih penghargaan tingkat nasional bersama Perpustakaan Nagari Koto Tangah.
Pada 2021, Perpustakaan Nagari Lubukbasung meraih penghargaan nasional, bersama Perpustakaan Nagari Sariak, Perpustakaan Nagari Manggopoh dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua.
"Ini membuktikan program layanan inklusi sosial berjalan dengan baik sampai sekarang diantaranya bidang pertanian, peternakan, perbengkelan dan kerajinan tangan," katanya.
Ia menambahkan, sebagai dari hasil inklusi sosial perpustakaan telah bermunculan berbagai usaha seperti, pembibitan dan kebun anggur, peternakan sapi, usaha bengkel dan lainnya.
Disamping inklusi sosial, salah satu pengiat literasi juga mendapatkan penghargaan tingkat nasional.
Diharapkan prestasi yang diraih beberapa perpustakaan nagari dan pengiat literasi di Agam, dapat memotivasi nagari yang lainnya dan para pengiat literasi di daerah itu. ***3***