Lubukbasung (ANTARA) - Bupati Agam, Sumatera Barat, Andri Warman menargetkan daerah itu memiliki 500 unit rumah Tafiz Quran untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang keagamaan, sehingga akan lahir qori dan qoriah.
"Kita berharap target 500 unit rumah Tafiz Quran itu tercapai dalam waktu dekat," katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, ini merupakan program selama menjadi Bupati Agam periode 2021-2024, untuk menjadikan Agam lebih baik lagi.
Saat ini, tambahnya rumah Tafiz Quran yang telah berdiri sekitar 150 unit yang tersebar di nagari atau desa adat.
Dengan adanya rumah Tafiz Quran itu, bisa tempat belajar agama bagi generasi muda di Agam, sehingga akan lahir qori dan qoriah di daerah itu.
"Ke depan mereka bisa menjadi pemimpin yang agamais di Sumbar dan nasional," katanya.
Selain rumah Tafiz Quran, Ketua DPD PAN Agam itu juga memberikan beasiswa bagi pelajar yang pintar berasal dari keluarga kurang mampu.
Dana tersebut berasal dari APBD, Baznas, badan usaha milik daerah dan lainnya.
"Mereka kuliah di universitas yang ada di Indonesia dan bahkan ada di luar negeri," katanya.
Setelah itu, memberikan izin belajar bagi aparatur sipil negara yang akan melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi.
"Saya akan memberikan izin belajar bagi ASN yang akan melanjutkan pendidikan dari SMA ke strata satu (S1), S1 ke strata dua (S2) dan S2 ke strata tiga (S3)," katanya.***3***
"Kita berharap target 500 unit rumah Tafiz Quran itu tercapai dalam waktu dekat," katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, ini merupakan program selama menjadi Bupati Agam periode 2021-2024, untuk menjadikan Agam lebih baik lagi.
Saat ini, tambahnya rumah Tafiz Quran yang telah berdiri sekitar 150 unit yang tersebar di nagari atau desa adat.
Dengan adanya rumah Tafiz Quran itu, bisa tempat belajar agama bagi generasi muda di Agam, sehingga akan lahir qori dan qoriah di daerah itu.
"Ke depan mereka bisa menjadi pemimpin yang agamais di Sumbar dan nasional," katanya.
Selain rumah Tafiz Quran, Ketua DPD PAN Agam itu juga memberikan beasiswa bagi pelajar yang pintar berasal dari keluarga kurang mampu.
Dana tersebut berasal dari APBD, Baznas, badan usaha milik daerah dan lainnya.
"Mereka kuliah di universitas yang ada di Indonesia dan bahkan ada di luar negeri," katanya.
Setelah itu, memberikan izin belajar bagi aparatur sipil negara yang akan melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi.
"Saya akan memberikan izin belajar bagi ASN yang akan melanjutkan pendidikan dari SMA ke strata satu (S1), S1 ke strata dua (S2) dan S2 ke strata tiga (S3)," katanya.***3***