Padang (ANTARA) - Artis cantik Maudy Ayunda menceritakan tentang masa kecilnya yang sempat menderita Inferiority Complex di Podcast Aruna Arjuna baru-baru ini.
“Aku itu dulu sangat insecure, sebagai seorang anak kecil aku nggak pedean jadi kalo mama cerita itu pasti antara aku dan dedek, yang suka naik panggung itu dedek” Ujar wanita 27 tahun ini.
Maudy juga mengungkapkan bahwa dulu dirinya menderita inferiority complex, dimana penyakit ini merupakan kondisi ketika seseorang merasa memiliki harga diri yang lebih rendah dibanding orang lain.
“Jadi aku tu dulu punya inferiority complex yang dulu membuat aku kaya malu-malu, ngak berani ngomong dan lain-lain” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu Maudy mencari cara agar inferiority complexnya sembuh.
“Ternyata inferiority complex ini jika diberikan infimed yang baik itu bisa menjadi quit ambision yang menurut aku bisa menjadikan aku kuat” tambahnya.
Inilah yang membuat Maudy berusaha mengelola inferority complexnya agar menjadi kekuatan tersendiri dan bisa memberikan semangat untuknya.
Adanya sifat percaya diri yang membuatnya berusaha lebih keras untuk meraih sesuatu yang dia impikan dan tentunya sesuai peribahasa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Sekarang buah dari kerja kerasnya bisa dirasakan oleh Maudy, dimana ia sekarang menjadi sukses dan juga mengenyam pendidikan di Universitas ternama.
Maudy juga mengatakan tiga kata yang harus dimiliki seseorang untuk sukses yaitu “Berkembang, Balance dan Imtek”.
* Pewarta merupakan mahasiswa magang dari Universitas PGRI Sumatera Barat
“Aku itu dulu sangat insecure, sebagai seorang anak kecil aku nggak pedean jadi kalo mama cerita itu pasti antara aku dan dedek, yang suka naik panggung itu dedek” Ujar wanita 27 tahun ini.
Maudy juga mengungkapkan bahwa dulu dirinya menderita inferiority complex, dimana penyakit ini merupakan kondisi ketika seseorang merasa memiliki harga diri yang lebih rendah dibanding orang lain.
“Jadi aku tu dulu punya inferiority complex yang dulu membuat aku kaya malu-malu, ngak berani ngomong dan lain-lain” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu Maudy mencari cara agar inferiority complexnya sembuh.
“Ternyata inferiority complex ini jika diberikan infimed yang baik itu bisa menjadi quit ambision yang menurut aku bisa menjadikan aku kuat” tambahnya.
Inilah yang membuat Maudy berusaha mengelola inferority complexnya agar menjadi kekuatan tersendiri dan bisa memberikan semangat untuknya.
Adanya sifat percaya diri yang membuatnya berusaha lebih keras untuk meraih sesuatu yang dia impikan dan tentunya sesuai peribahasa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Sekarang buah dari kerja kerasnya bisa dirasakan oleh Maudy, dimana ia sekarang menjadi sukses dan juga mengenyam pendidikan di Universitas ternama.
Maudy juga mengatakan tiga kata yang harus dimiliki seseorang untuk sukses yaitu “Berkembang, Balance dan Imtek”.
* Pewarta merupakan mahasiswa magang dari Universitas PGRI Sumatera Barat