Jakarta, (ANTARA) - Sejumlah pesepak bola Brazil yang bermain di Ukraina, Kamis, memohon bantuan evakuasi untuk meninggalkan negara itu setelah Rusia secara resmi melakukan invasinya.
Para pemain itu mengatakan bahwa invasi Rusia telah membuat mereka terdampar di sebuah hotel di Kyiv tempat mereka mencari perlindungan.
"Tidak ada bahan bakar, perbatasan ditutup, wilayah udara ditutup. Tidak ada cara bagi kami untuk keluar," kata bek tengah Shakhtar Donetsk Marlon dalam satu tayangan video yang diunggah di media sosial, seperti dilaporkan AFP.
"Kami di sini bersama keluarga menginap di hotel karena situasinya dan kami meminta bantuan pemerintah Brazil. Itu sebabnya kami membuat video ini," tambah Marlon, salah satu dari 13 pemain Brazil yang bermain untuk Shakhtar, salah satu klub top Ukraina.
Video tersebut menunjukkan sekitar 20 orang, termasuk keluarga para pesepak bola, tengah duduk dan berdiri di sebuah kamar di suatu hotel.
Semua pesepak bola itu bermain untuk Shakhtar dan Dynamo Kyiv. Kelompok itu termasuk pemain depan internasional Brazil David Neres, yang baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Shakhtar dari klub Belanda Ajax.
Selain itu Pemain Uruguay Carlos de Pena, yang bermain untuk Dynamo, juga terlihat.
"Kami merasa ditinggalkan, kami tidak tahu harus berbuat apa," kata salah satu pemain yang duduk di sofa bersama anak-anak mereka sementara lainnya berdiri di belakangnya.
"Kami berlindung ke sini bersama anak-anak kami. Tapi kami bahkan tidak tahu apakah akan ada makanan untuk dimakan."
Kedutaan Brazil di Kyiv mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap buka dan akan bekerja untuk memastikan "perlindungan bagi sekitar 500 warga negara Brazil" di Ukraina seraya meminta mereka untuk tetap melakukan kontak setiap hari.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, Kamis, menewaskan puluhan orang saat serangan udara menghantam instalasi militer dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur.
Shakhtar, yang sering berlaga di Liga Champions dan memenangkan Piala UEFA 2009, pindah dari Donetsk ke Kyiv pada 2014 ketika pemberontakan separatis pro-Rusia meletus di wilayah timur.
Stadion ultra-modernnya, Donbass Arena, dibom pada tahun yang sama.
Ukraina menjadi batu loncatan bagi beberapa pemain Brazil dalam perjalanan mereka ke klub-klub top Eropa, termasuk Willian, Fernandinho dan Douglas Costa, yang semuanya bermain untuk Shakhtar.
Para pemain itu mengatakan bahwa invasi Rusia telah membuat mereka terdampar di sebuah hotel di Kyiv tempat mereka mencari perlindungan.
"Tidak ada bahan bakar, perbatasan ditutup, wilayah udara ditutup. Tidak ada cara bagi kami untuk keluar," kata bek tengah Shakhtar Donetsk Marlon dalam satu tayangan video yang diunggah di media sosial, seperti dilaporkan AFP.
"Kami di sini bersama keluarga menginap di hotel karena situasinya dan kami meminta bantuan pemerintah Brazil. Itu sebabnya kami membuat video ini," tambah Marlon, salah satu dari 13 pemain Brazil yang bermain untuk Shakhtar, salah satu klub top Ukraina.
Video tersebut menunjukkan sekitar 20 orang, termasuk keluarga para pesepak bola, tengah duduk dan berdiri di sebuah kamar di suatu hotel.
Semua pesepak bola itu bermain untuk Shakhtar dan Dynamo Kyiv. Kelompok itu termasuk pemain depan internasional Brazil David Neres, yang baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Shakhtar dari klub Belanda Ajax.
Selain itu Pemain Uruguay Carlos de Pena, yang bermain untuk Dynamo, juga terlihat.
"Kami merasa ditinggalkan, kami tidak tahu harus berbuat apa," kata salah satu pemain yang duduk di sofa bersama anak-anak mereka sementara lainnya berdiri di belakangnya.
"Kami berlindung ke sini bersama anak-anak kami. Tapi kami bahkan tidak tahu apakah akan ada makanan untuk dimakan."
Kedutaan Brazil di Kyiv mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap buka dan akan bekerja untuk memastikan "perlindungan bagi sekitar 500 warga negara Brazil" di Ukraina seraya meminta mereka untuk tetap melakukan kontak setiap hari.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, Kamis, menewaskan puluhan orang saat serangan udara menghantam instalasi militer dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur.
Shakhtar, yang sering berlaga di Liga Champions dan memenangkan Piala UEFA 2009, pindah dari Donetsk ke Kyiv pada 2014 ketika pemberontakan separatis pro-Rusia meletus di wilayah timur.
Stadion ultra-modernnya, Donbass Arena, dibom pada tahun yang sama.
Ukraina menjadi batu loncatan bagi beberapa pemain Brazil dalam perjalanan mereka ke klub-klub top Eropa, termasuk Willian, Fernandinho dan Douglas Costa, yang semuanya bermain untuk Shakhtar.