Parik Malintang (ANTARA) - Sekitar 500 anak rentang usia 6 sampai 11 tahun di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat telah mengikuti vaksinasi COVID-19 dari 45.108 anak sasaran penerima vaksin tersebut di daerah itu.
"Vaksinasi anak di Padang Pariaman dimulai 4 Februari 2022, dan hingga sekarang sekitar 500 anak sudah divaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman Yutiardi Rivai di Parik Malintang, Selasa.
Ia mengatakan dalam melaksanaan vaksinasi terhadap anak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman menerapkan penyaringan atau "screening" secara ketat.
Oleh karena itu, lanjutnya banyak pertanyaan yang harus ditanyakan kepada anak calon penerima vaksin dibanding penerima vaksin orang dewasa.
Dalam pelaksanaannya pun, kata dia tanpa paksaan atau harus berasal dari kesadaran anak atau keluarga anak. Oleh karena itu pemerintah setempat mengoptimalkan sosialisasi pentingnya vaksinasi kepada wali murid dan anak.
"Melihat penyebaran Omicron sekarang maka anak-anak dan lansia harus segara kita vaksin," katanya.
Hal tersebut karena ke dua kelompok tersebut rentan terpapar virus itu namun capaian vaksinasinya masih rendah.
Karena yang divaksin anak, kata dia maka dokter juga harus memilliki trik tersendiri agar anak berani disuntik.
Ia menyampaikan sebelum melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun, Pemkab Padang Pariaman bersama Ikatan Dokter Indonesia setempat melaksanakan pertemuan ilmiah guna membahas terkait penyaringan atau "screening" saat vaksin serta sosialisasi Omicron.
Lalu, lanjutnya Pemkab Padang Pariaman juga melaksanakan rapat dengan pihak terkait guna menyukseskan vaksinasi anak.
Hingga saat ini realisasi vaksinasi di Padang Pariaman secara umum telah mencapai 72,88 persen sehingga memenuhi syarat untuk vaksinasi anak.
Ia mengimbau warga Padang Pariaman mau mengikuti vaksinasi COVID-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna meminimalisir penyebaran virus tersebut.
"Vaksinasi anak di Padang Pariaman dimulai 4 Februari 2022, dan hingga sekarang sekitar 500 anak sudah divaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman Yutiardi Rivai di Parik Malintang, Selasa.
Ia mengatakan dalam melaksanaan vaksinasi terhadap anak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman menerapkan penyaringan atau "screening" secara ketat.
Oleh karena itu, lanjutnya banyak pertanyaan yang harus ditanyakan kepada anak calon penerima vaksin dibanding penerima vaksin orang dewasa.
Dalam pelaksanaannya pun, kata dia tanpa paksaan atau harus berasal dari kesadaran anak atau keluarga anak. Oleh karena itu pemerintah setempat mengoptimalkan sosialisasi pentingnya vaksinasi kepada wali murid dan anak.
"Melihat penyebaran Omicron sekarang maka anak-anak dan lansia harus segara kita vaksin," katanya.
Hal tersebut karena ke dua kelompok tersebut rentan terpapar virus itu namun capaian vaksinasinya masih rendah.
Karena yang divaksin anak, kata dia maka dokter juga harus memilliki trik tersendiri agar anak berani disuntik.
Ia menyampaikan sebelum melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun, Pemkab Padang Pariaman bersama Ikatan Dokter Indonesia setempat melaksanakan pertemuan ilmiah guna membahas terkait penyaringan atau "screening" saat vaksin serta sosialisasi Omicron.
Lalu, lanjutnya Pemkab Padang Pariaman juga melaksanakan rapat dengan pihak terkait guna menyukseskan vaksinasi anak.
Hingga saat ini realisasi vaksinasi di Padang Pariaman secara umum telah mencapai 72,88 persen sehingga memenuhi syarat untuk vaksinasi anak.
Ia mengimbau warga Padang Pariaman mau mengikuti vaksinasi COVID-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna meminimalisir penyebaran virus tersebut.