​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar silaturrahmi dengan Tokoh Adat dari Niniak Mamak Kurai Limo Jorong yang merupakan warga asli daerah setempat untuk memulai pembangunan di 2022 ini.

Kegiatan yang dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Belakang Balok itu dihadiri beberapa orang Niniak Mamak Pucuak dan Pangka Tuo yang diisi dengan penyampaian rencana pembangunan melalui sembilan strategi terbaru.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menegaskan Pemerintah Kota Bukittinggi menjadikan Niniak Mamak Kurai Limo Jorong sebagai komponen utama yang menerima informasi pertama terkait rencana kegiatan pemerintah kota.

"Kami menyadari Pemkot hanyalah sebagai penyelenggara pemerintahan dan Niniak Mamak selaku pemilik Nagari dan Kampung, kita ingin meminta restu kepada beliau untuk membangun Kota Bukittinggi dan melayani masyarakatnya," kata Erman Safar, Rabu.

Ia mengatakan Bukittinggi saat ini terdapat 127 ribu warga ber KK Bukittinggi dengan 33.000 KK atau 27 persen dari jumlah penduduk itu termasuk KK miskin. 

"Ini menjadi masalah prioritas yang harus diselesaikan, untuk itu pemkot telah menyusun dan melaksanakan program kegiatan untuk masyarakat,” ungkap Erman.

Program utama adalah pemulihan ekonomi masyarakat beberapa diantaranya yang telah dan akan dilaksanakan, membebaskan biaya pendidikan SMA sederajat dan menyusun program tabungan Utsman melalui BPR Syariah Jam Gadang.

Pada kesempatan itu, Wako juga memaparkan sejumlah kegiatan pembangunan prioritas yang akan dilaksanakan tahun 2022 ini. 

Diantaranya pembangunan awning Jalan Minangkabau, penataan Pasar Lereng, pembangunan gerbang budaya dan beberapa rencana pembangunan lainnya.

"Tugas berat lainnya yang telah dan terus dilakukan yaitu mengembalikan kesatuan warga setelah Pilkada lalu, kami terus merangkul semua saudara kita yang dulu mungkin berbeda pilihan dan terjadinya jarak, tanggung jawab bagi Pemkot saat ini menyatukan semua," kata Erman Safar.

Salah seorang Niniak Mamak Kurai, Taufik Datuak Nan Laweh mengatakan pada prinsipnya menyetujui dan mendukung kebijakan Pemkot yang menyentuh perbaikan di Kota Bukittinggi.

"Tapi juga perlu kami ingatkan agar jangan sampai terjadi konflik horizontal dalam kebijakan yang diambil, perlu kiranya mufakat dan musyawarah pada semua pihak agar tidak terjadi permasalahan," kata dia.

Program-program strategis yang akan dilaksanakan Pemkot meliputi infrastruktur dan noninfrastruktur, yaitu pembangunan awning Minangkabau Night Market di Jl. Minangkabau, Pasa Ateh, pembangunan tahap I Pasa Lereng, Tabungan Utsman.

Penataan daerah Stasiun menjadi kawasan kuliner malam (Stasiun Street Food), pembangunan Gerbang Budaya, rehabilitasi taman depan kantor DPRD, pengembangan  kawasan Benteng Fort de Kock, pemanfaatan lokasi eks Lapas sebagai sentra penjualan produk-produk khas Bukittinggi, serta 'city branding' Kota Bukittinggi.

Pewarta : Alfatah
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024