Parik Malintang (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat sepanjang 2021 daerah itu mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sektor perikanan budidaya senilai Rp1,2 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan penggunaanya telah meningkatkan ekonomi warga.
"Ada 17 kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut. Dari 17 kelompok itu sudah ada yang panen yaitu untuk budidaya lele yang panennya ada yang mencapai 1,2 ton," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, Zainil melalui Sekretaris Dinas Perikanan Padang Pariaman, Anton Wira Tanjung di Lubuak Aluang, Selasa.
Ia merincikan 17 kelompok tersebut terbagi ke dalam tiga jenis benih ikan yaitu lele untuk enam kelompok, nila empat kelompok, dan gurami tujuh kelompok yang lokasinya tersebar di 10 kecamatan di Padang Pariaman yakni di antaranya Batang Anai, Lubuak Aluang, dan 2x11 Kayu Tanam.
Ia menyampaikan bantuan yang diberikan tidak saja berupa benih namun juga sarana budidaya di antaranya bioflok untuk budidaya lele serta pakan ikan.
Selain itu, lanjutnya dinas tersebut juga memberikan pendampingan dan pengawasan kepada kelompok agar usaha yang dijalankan dapat berhasil sehingga mengangkat perekonomian mereka.
"Bantuan ini tentu sangat membantu masyarakat tidak saja memberikan pekerjaan kepada warga yang menganggur namun juga mengangkat perekonomian mereka akibat pandemi COVID-19," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya akan terus memberikan bantuan dan pendampingan terhadap kelompok perikanan budidaya di daerah itu apalagi potensi ikan budidaya besar karena turunnya produksi ikan budidaya asal Maninjau serta banyaknya pedagang kuliner ikan di pinggir jalan.
"Sekarang itu harga lele mencapai Rp16 ribu perkilogram, sehingga keuntungan yang didapat kelompok bisa lebih dari Rp3 ribu per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan banyak kelompok yang mengusulkan bantuan untuk budidaya ikan tersebut namun hanya 17 kelompok yang disetujui karena dinilai memenuhi syarat yang diminta kementerian di antaranya memusatkan kegiatan pada satu lokasi.
Ia menyebutkan saat ini jumlah kelompok perikanan budidaya di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 129 kelompok dengan kondisi ada yang aktif namun juga ada yang semi aktif.
"Ada 17 kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut. Dari 17 kelompok itu sudah ada yang panen yaitu untuk budidaya lele yang panennya ada yang mencapai 1,2 ton," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, Zainil melalui Sekretaris Dinas Perikanan Padang Pariaman, Anton Wira Tanjung di Lubuak Aluang, Selasa.
Ia merincikan 17 kelompok tersebut terbagi ke dalam tiga jenis benih ikan yaitu lele untuk enam kelompok, nila empat kelompok, dan gurami tujuh kelompok yang lokasinya tersebar di 10 kecamatan di Padang Pariaman yakni di antaranya Batang Anai, Lubuak Aluang, dan 2x11 Kayu Tanam.
Ia menyampaikan bantuan yang diberikan tidak saja berupa benih namun juga sarana budidaya di antaranya bioflok untuk budidaya lele serta pakan ikan.
Selain itu, lanjutnya dinas tersebut juga memberikan pendampingan dan pengawasan kepada kelompok agar usaha yang dijalankan dapat berhasil sehingga mengangkat perekonomian mereka.
"Bantuan ini tentu sangat membantu masyarakat tidak saja memberikan pekerjaan kepada warga yang menganggur namun juga mengangkat perekonomian mereka akibat pandemi COVID-19," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya akan terus memberikan bantuan dan pendampingan terhadap kelompok perikanan budidaya di daerah itu apalagi potensi ikan budidaya besar karena turunnya produksi ikan budidaya asal Maninjau serta banyaknya pedagang kuliner ikan di pinggir jalan.
"Sekarang itu harga lele mencapai Rp16 ribu perkilogram, sehingga keuntungan yang didapat kelompok bisa lebih dari Rp3 ribu per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan banyak kelompok yang mengusulkan bantuan untuk budidaya ikan tersebut namun hanya 17 kelompok yang disetujui karena dinilai memenuhi syarat yang diminta kementerian di antaranya memusatkan kegiatan pada satu lokasi.
Ia menyebutkan saat ini jumlah kelompok perikanan budidaya di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 129 kelompok dengan kondisi ada yang aktif namun juga ada yang semi aktif.