"Dibanding kabupaten/kota lain di Sumbar, Pesisir Selatan memiliki aliran sungai yang paling banyak, sebab di daerah ini ada sebanyak 19 aliran sungai besar. Rata-rata semua aliran sungai ini memiliki arus yang terjal dan menantang. Berdasarkan hal itu, sehingga cukup potensial untuk dikembangkan sebagai wisata minat khusus arum jeram," katanya.
Dia menjelaskan bahwa bahwa pihaknya melalui FAJI telah melakukan pemetaaan di beberapa titik ideal untuk berolahraga arung jeram. Titik-titik itu tersebar di 4 aliran sungai dari 19 aliran yang dimiliki.
"Diantaranya, aliran sungai Batang Tarusan di Kecamatan Koto XI Tarusan. Batang Lumpo, Batang Salido dan Timbulun di Kecamatan IV Jurai. Titik ini kita petakan karena sebelumnya kami sudah melakukan uji coba bersama atlet arung jeram yang juga sengaja didatangkan dari luar daerah," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa untuk pengembangan, pihaknya akan menjajal beberapa aliran sungai lainnya, sembari melakukan pemetaan terhadap titik yang dianggap paling menantang.
"Dari sekian ratus kilometer panjang sungai yang sudah kami jelajahi, memang tidak semuanya menarik sebagai lokasi berarung jeram. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari arusnya yang pelan, kurang menantang dan lain sebagainya," jelas Rino.
Dia berharap melalui pemetaan yang sudah dilakukan itu, bisa menjadi referensi bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan wisata minat khusus arung jeram di Pessel, dan Sumbar secara umumnya.
Melalui upaya itu, para wisatawan juga memiliki pilihan untuk berlibur ketika datang ke Pessel, dan mengakui bahwa Pessel ternyata tidak saja populer dengan wisata baharinya, tapi juga wisata alam dengan sungainya yang menantang.
"Melalui kehadiran wisata minat khusus ini, saya yakin akan menjadi nilai tambah bagi daerah ini di mata wisatawan, baik wisatawan lokal, maupun mancanegara. Sebab mereka akan memiliki banyak pilihan ketika datang ke Pessel untuk berwisata," tutupnya.