Batusangkar (ANTARA) - Wali Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Mulyadi Dt. Bandaro Bodi mencabut bantuan bagi warganya yang kedapatan menjual susu bantuan dari pemerintah setempat dalam upaya pengentasan stunting.
"Soal ada warga kita yang diketahui menjual susu bantuan akan kita panggil ke kantor dan dicabut bantuannya. Konsekuensi ke depannya apapun bantuan tidak kita berikan," kata Wali Nagari Barulak Mulyadi Dt. Bandaro Bodi di Barulak saat dihubungi di Batusangkar,Minggu.
Pihaknya akan menurunkan tim dari nagari dan Kepala Jorong setempat untuk meninjau ulang bagi warga yang diketahui menjual susu bantuan tersebut.
Pihak nagari juga akan memastikan agar bantuan itu benar-benar tepat sasaran sehingga bisa menekan angka stunting di Tanah Datar dan kasus yang sama tidak terulang lagi di tempat lain.
"Pihak nagari nanti turun dan berkoordinasi dengan bidan desa karena kita mendapatkan data itu dari bidan desa, agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang lagi," katanya.
Sementara bidan Desa di Jorong Kapuak Koto Panjang Ponco, Nagari Barulak, Rita Zahara menyayangkan bantuan susu yang diberikan oleh pemerintah Nagari diperjual belikan.
Bantuan berupa susu, telur ayam ras, dan roti itu diberikan untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh yang harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak.
"Kami sayangkan di saat kita sudah memperjuangkan di Nagari tapi bantuan itu dijual, padahal banyak yang Ibu-ibu lain yang membutuhkan," kata Rita.
Ia berharap masyarakat yang menerima bantuan di jorong itu untuk tidak memperjualbelikan barang itu, dan seandainya memang anak atau ibu tidak suka dengan susu itu bisa melaporkan kepadanya.
"Kami harapkan masyarakat tidak lagi menjual, seanda kita ataupun anak kita tidak suka dengan suatu itu silahkan nelapor nanti kita ganti dengan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Tanah Datar Nofenril, saat sosialisasi pendataan keluarga dan sasaran bangga kencana bersama mitra 2021 di Nagari Panyalaian X Koto Kamis, (18/11/2021) mengatakan angka stunting didaerah itu masih tergolong tinggi, yakni berada diangka 17,4 persen jauh dibawah angka stunting nasional yaitu 27,4 persen.
Tinggi kasus stunting di Tanah Datar disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan gizi ibu hamil ataupun bayinya.
"Soal ada warga kita yang diketahui menjual susu bantuan akan kita panggil ke kantor dan dicabut bantuannya. Konsekuensi ke depannya apapun bantuan tidak kita berikan," kata Wali Nagari Barulak Mulyadi Dt. Bandaro Bodi di Barulak saat dihubungi di Batusangkar,Minggu.
Pihaknya akan menurunkan tim dari nagari dan Kepala Jorong setempat untuk meninjau ulang bagi warga yang diketahui menjual susu bantuan tersebut.
Pihak nagari juga akan memastikan agar bantuan itu benar-benar tepat sasaran sehingga bisa menekan angka stunting di Tanah Datar dan kasus yang sama tidak terulang lagi di tempat lain.
"Pihak nagari nanti turun dan berkoordinasi dengan bidan desa karena kita mendapatkan data itu dari bidan desa, agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang lagi," katanya.
Sementara bidan Desa di Jorong Kapuak Koto Panjang Ponco, Nagari Barulak, Rita Zahara menyayangkan bantuan susu yang diberikan oleh pemerintah Nagari diperjual belikan.
Bantuan berupa susu, telur ayam ras, dan roti itu diberikan untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh yang harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak.
"Kami sayangkan di saat kita sudah memperjuangkan di Nagari tapi bantuan itu dijual, padahal banyak yang Ibu-ibu lain yang membutuhkan," kata Rita.
Ia berharap masyarakat yang menerima bantuan di jorong itu untuk tidak memperjualbelikan barang itu, dan seandainya memang anak atau ibu tidak suka dengan susu itu bisa melaporkan kepadanya.
"Kami harapkan masyarakat tidak lagi menjual, seanda kita ataupun anak kita tidak suka dengan suatu itu silahkan nelapor nanti kita ganti dengan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Tanah Datar Nofenril, saat sosialisasi pendataan keluarga dan sasaran bangga kencana bersama mitra 2021 di Nagari Panyalaian X Koto Kamis, (18/11/2021) mengatakan angka stunting didaerah itu masih tergolong tinggi, yakni berada diangka 17,4 persen jauh dibawah angka stunting nasional yaitu 27,4 persen.
Tinggi kasus stunting di Tanah Datar disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan gizi ibu hamil ataupun bayinya.